Sukses

Orang Ini Rela Habiskan Ratusan Miliar demi Pelat Nomor 1 Digit

Orang kaya merasa tak lengkap jika kendaraannya tak punya pelat nomor hanya satu angka.

Liputan6.com, New York - Uni Emirat Arab dikenal sebagai salah satu negara yang mencetak banyak miliarder. Negeri kaya minyak ini punya orang tajir yang hidup serba mewah. Bahkan saking mewahnya, untuk mendapatkan pelat nomor kendaraan, mereka rela merogoh kocek miliaran rupiah.

Di sana, orang kaya menganggap tak lengkap jika kendaraannya tak punya pelat nomor hanya satu angka. Maka tak heran, mereka mau membayar mahal untuk mendapatkannya.

Seperti yang dilakukan oleh miliarder properti Dubai, Balwinder Sahni. Melansir CNN Money, Kamis (3/11/2016), Sahni mengidamkan pelat nomer berangka 5. Saking ngebetnya, dia pun ikut lelang dengan menggelontorkan uang 33 juta dirham atau sekitar US$ 9 juta, yang jika dirupiahkan mencapai Rp 117 miliar.

Biaya itu adalah salah satu yang terbesar yang pernah ada hanya untuk sebuah pelat nomor kendaraan. Karena di 2008, seorang pebisnis Abu Dhabi menghabiskan Rp 196 miliar untuk mendapatkan pelat nomor.

Sahni sadar bahwa hal ini menjadi perhatian banyak orang. Dia mengaku banyak orang yang kini ingin berfoto dengannya juga dengan kendaraan 'mahal' itu. Meski tak sedikit juga yang menganggap Sahni hanya menghambur-hamburkan uang.

"Itu sulit, orang memberikan komentar tanpa tahu seperti apa saya sebenarnya," kata dia menanggapi seraya menjelaskan bahwa dia adalah orang yang sederhana.

Orang Ini Rela Habiskan Ratusan Miliar untuk Pelat Nomor 1 Digit (Cnn)

2 dari 2 halaman

Rolls Royce dan Mobil Mewah

Pelat nomor tersebut adalah untuk 2 mobil mewah Rolls Royce miliknya. Total dia memiliki 6 mobil mewah keluaran Inggris tersebut, Dia juga dikabarkan tengah memesan 2 mobil mewah lagi.

Tapi ini bukan yang pertama Sahni menghabiskan miliaran hanya untuk sebuah pelat nomor. Dia mendapatkan pelat nomor satu angka '9' dengan menggelontorkan US$ 6,7 miliar dalam sebuah lelang pemerintah tahun lalu.

Karena Dubai tidak mengenakan pajak pendapatan, Sahni mengatakan bawha dia melihat keborosan dia membeli pelat nomor adalah kontribusi untuk pendapatan pemerintah. Dia juga yakin bahwa uang itu akan disalurkan ke yayasan atau untuk pembelanjaan infrastruktur publik.

"Saya percaya soal balasan. Kota ini sudah memberikan saya banyak," tuturnya.

Otoritas Jalan dan Transportasi Dubai menolak memberi tanggapan tentang bagaimana proses larinya uang hasil lelang tersebut. Lelang pelat nomor di kota ini dimulai dari harga jutaan dirham.