Sukses

Harga Emas Nyaris Sentuh Level US$ 1.300 per Ounce

Keputusan bank sentral AS mempertahankan suku bunga berdampak ke pergerakan harga emas.

Liputan6.com, New York - Harga emas meningkat usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the  Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga. Diprediksi suku bunga the Fed naik pada Desember.

Harga emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex naik US$ 9,6 per ounce ke level US$ 1.297,50. Harga perak untuk pengiriman Desember naik tipis menjadi US$  18.515.

Keputusan bank sentral AS mempengaruhi pergerakan harga emas. Bank sentral AS memutuskan mempertahankan suku bunga di kisaran 0,25 persen-0,50 persen.

Bank sentral AS ini memutuskan pertahankan suku bunga sudah diperkirakan pelaku pasar. Apalagi keputusan ini dilakukan seminggu sebelum pemilu presiden AS.

Dengan mempertahankan suku bunga, bank sentral AS yakin terhadap ekonomi AS. Bank sentral AS menyatakan kalau aktivitas ekonomi meningkat dari fase moderat pada semester I 2016.

Ekonomi AS pun juga mulai seimbang. Adapun positif terhadap harga emas soal bank sentral AS melihat ada tekanan terhadap inflasi.

"Inflasi bagaimana pun juga meningkat sejak awal tahun ini tetapi masih di bawah target komite di kisaran dua persen," tulis pernyataan the Fed.

The Fed juga menegaskan kalau pihaknya membutuhkan bukti kuat lanjutan untuk menaikkan suku bunga. "Komite tetap akan menaikkan suku bunga, namun menunggu bukti kuat lanjutan yang lebih objektif untuk suku bunga," tulis the Fed.

Adapun dari hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan kalau dua anggota komite menentang keputusan itu. Pimpinan the Fed dari Kansas City Esther Geroge dan pimpinan the Fed dari Cleaveland Loretta Mester memilih the Fed segera menaikkan suku bunga.

Royce Mendes, Senior Ekonom CIBC World Markets menuturkan, pernyataan the Fed sebenarnya agresif. Hal ini mendukung pandangan kalau kenaikan suku bunga dilakukan pada akhir tahun ini.

"Kita menghadapi volatilitas di pasar keuangan dan prediksi ekonomi melambat. Pasar akan lanjutkan fokus soal suku bunga the Fed pada pertemuan Desember," ujar Mendes.

Selain itu, permintaan terhadap aset save haven juga mempengaruhi harga komoditas seiring polling pemilihan presiden AS menunjukkan hasil yang ketat antara calon presiden AS dari partai Demokrat Hillary Clinton dengan pesaingnya calon presiden dari partai Republik Donald Trump. (Ahm/Ndw)