Sukses

Pembentukan Holding Tingkatkan Kontribusi BUMN pada Negara

Keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran dan potensi sumbangsih yang besar bagi bisnis dan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran dan potensi sumbangsih yang besar bagi bisnis dan ekonomi nasional. Terlebih lagi, saat ini jumlah BUMN mencapai 118 perusahaan.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, Kementerian BUMN akan terus mendorong perusahaan-perusahaan plat merah untuk mencapai keuntungan dan berkontribusi pada ‎penerimaan negara. Selain itu, BUMN juga akan didorong menjadi agen pembangunan dalam mewujudkan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"BUMN yang untung dan sehat serta memberikan pemasukan bagi kas negara merupakan sesuatu yang terus diupayakan dan diwujudkan," ujar dia di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Rini menyebutkan, total pajak yang dibayarkan BUMN bagi penerimaan negara mencapai Rp 114 triliun pada 2010, dan meningkat menjadi Rp 183 triliun pada 2015. Dengan demikian total dividen yang dibayarkan kepada negara meningkat dari Rp 30 triliun pada 2010 menjadi Rp 37 triliun pada 2015.

"Untuk memperkuat pencapaian ini, holding BUMN akan dilaksanakan. Dengan demikian, peran BUMN sebagai agen pembangunan yang membangun kawasan yang masih tertinggal di Tanah Air tetap terlaksana," kata dia.

Potensi BUMN dalam meningkatkan sumbangsih bagi penerimaan negara masih cukup besar. Dengan total pendapatan mencapai Rp 1.997 triliun pada 2014 dan menurun pada 2015 menjadi Rp 1.700 triliun, BUMN akan difokuskan pada 13 sektor usaha yang sehat dan terus tumbuh.

"Untuk peran agen pembangunan, hanya BUMN yang diharapkan dan diandalkan. Pihak swasta biasanya tidak banyak atau mau memainkan peran ini," tandas dia.