Sukses

Petani Prediksi Harga Cabai Tembus Rp 80 Ribu/Kg Sampai Desember

Saat ini petani baru memulai menanam cabai dan bakal panen 2-3 bulan panen ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Harga cabai di pasar tradisional diprediksi akan terus naik seiring berkurangnya pasokan. Pasokan di sentra penghasil cabai kini mulai berkurang karena diterpa cuaca buruk.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan, harga cabai akan berada kisaran rata-rata Rp 50 ribu sampai Rp 55 ribu di tingkat petani sampai Desember mendatang. Lantaran, saat ini petani baru memulai menanam dan bakal panen 2-3 bulan panen ke depan.

"Itu harga lokal (petani), di pasar bisa Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per kg," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Dia merinci, saat ini harga cabai merah besar di petani Rp 48 ribu per kg. Kemudian cabai kering merah Rp 49 ribu per kg dan cabai rawit merah Rp 51 ribu per kg.

Sementara berdasarkan pantauan Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama Jakarta pekan lalu, harga cabai keriting merah telah tembus Rp 70 ribu per kg dan cabai rawit merah Rp 60 ribu per kg.

Abdul mengatakan, kondisi cuaca yang buruk berimbas pada berkembangnya hama. Dari situ, petani mengeluarkan ongkos lebih untuk pembasmian hama itu dan mengerek harga jual cabai.

"Saya sampaikan juga musim hujan pertama itu penyakitnya banyak, hama banyak, artinya kalau penyakit banyak semprot, mahal, tambah biaya," jelas dia.

Tak hanya itu, musim hujan juga membuat petani menerima beban tambahan dari ongkos kuli atau tukang panen.

"Kedua biaya orang panen misal 20 orang, Rp 50 ribu sehari panen, Rp 1 juta kan. Misal dapat 3 ton, eh hujan jatuhnya dikit, jatuhnya 200 kg, sedikit panen. Biaya tetap tinggi," tandas dia.(Amd/Nrm)