Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengakui industri sektor kelautan dan perikanan di dalam negeri masih belum ‎berkembang dengan baik. Indikatornya, dari total kapasitas terpasang (utilitas) di dalam industri yang masih sangat rendah.
Dia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 718 industri pengolahan ikan skala menengah besar dengan kapasitas terpasang sekitar 1,6 juta ton. Industri ini mampu menyerap 235 ribu tenaga kerja.
Baca Juga
"Tidak hanya industri menengah besar, industri pengolahan perikanan juga mampu dilaksanakan oleh industri skala kecil seperti pemindangan ikan," ujar dia di dalam Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Untuk jumlah UMKM di sektor kelautan dan perikanan saat ini sebanyak 65.766 unit usaha, dengan kapasitas terpasang 639 ribu ton. UMKM ini mampu menyerap 174 ribu tenaga kerja.
"Saat ini utilisasi industri masih rendah yaitu 36,1 persen untuk industri skala menengah besar bahkan ada beberapa pabrik yang sudah tidak beroperasi, adapun utilisasi pada skala UMKM mencapai 62 persen," lanjut dia.
Airlangga mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kapasitas terpakai industri ini rendah. Faktor-faktor tersebut antara lain terbatasnya suplai bahan baku ikan, sarana dan prasarana penangkapan ikan serta cold storage.
"Oleh karena itu, pemerintah dan dunia usaha harus bekerja sama untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga industri perikanan kita dapat berkembang dengan pesat," tandas dia.(Dny/Nrm)