Sukses

Ekonomi Pulih, Pengangguran di RI Turun 530 Ribu Orang

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun 530 ribu orang menjadi 7,03 juta.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun 530 ribu orang menjadi 7,03 juta orang di periode Agustus 2016. Kondisi ini seiring dengan meningkatnya jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ‎pada Agustus ini mencapai 125,44 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto, atau yang akrab disapa Kecuk, mengungkapkan jumlah pengangguran di Agustus ini sebanyak 7,03 juta orang dengan tingkat 5,61 persen. Angka tersebut turun 0,57 poin terhadap TPT Agustus 2015 yang sebesar 6,18 persen atau 7,56 juta orang.

"Jadi ada penurunan jumlah pengangguran 530 ribu orang," ujar‎nya saat Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2016 di kantor BPS, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Namun dibanding Februari 2016 sebesar 7,02 juta orang, realisasi pengangguran di Agustus ini mengalami kenaikan tipis 10 ribu orang. "Itu karena saat Februari kan musim panen, jadi menyerap tenaga kerja cukup banyak. Kemudian di Agustus musim panen itu sudah berlalu," jelas Kecuk.

Penurunan angka pengangguran di Agustus 2016, ujarnya, seiring dengan peningkatan jumlah angkatan kerja di periode tersebut. Dari 189,10 juta penduduk usia kerja, sebesar 66,34 persen atau 125,44 juta merupakan penduduk yang bekerja di periode bulan kedelapan ini.

Sedangkan dibanding periode Februari 2016 yang 127,67 orang, realisasi angkatan kerja di Agustus ini mengalami penurunan. "Jumlah 125,44 juta angkatan kerja naik 0,58 poin atau 3,06 juta orang dibanding periode yang sama 2015 sebanyak 122,38 juta angkatan kerja," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Sukardi mengatakan, penurunan angka pengangguran dan kenaikan jumlah angkatan kerja tak terlepas dari perbaikan ekonomi Indonesia dalam kurun waktu setahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi semakin membaik, sehingga penyerapan tenaga kerja makin meningkat," terangnya.

Menurut Sukardi, sektor-sektor atau lapangan usaha yang menyerap paling banyak tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa. "Dari data Bappenas, setiap 1 persen pertumbuhan sekarang menyerap 265 tenaga kerja," ujarnya.