Sukses

RI Bakal Jadi Basis Industri Pangan dari Hasil Perikanan

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai Indonesia mempunyai potensi besar menjadi basis industri pangan dari hasil perikanan

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai Indonesia mempunyai potensi besar menjadi basis industri pangan dari hasil perikanan. Hal ini ditunjang oleh melimpahnya sumber daya alam (SDA) perikanan.

Airlangga mengungkapkan, ‎Indonesia mempunyai luas laut 5,8 juta km persegi atau sekitar 2/3 dari total wilayah Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki keanekaragaman kehidupan hayati seperti ikan dan terumbu karang maupun non-hayati.

"Oleh karena itu, perikanan laut yang meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya merupakan sumber daya alam yang sangat potensial dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan," ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Bi‎dang Kelautan dan Perikanan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Berdasarkan potensi yang ada tersebut, lanjut Airlangga, Indonesia mampu menjadi basis industri pangan dari hasil perikanan karena bahan baku tersedia dalam jumlah banyak. Industri pengolahan ikan termasuk industri prioritas yang dikembangkan pada Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035 guna mempercepat pengembangan industri tersebut kedepannya.

"Dengan potensi yang cukup besar tersebut, saya berharap agar para pengusaha dapat memanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga berdampak pada peningkatan nilai tambah serta penyerapan tenaga kerja," kata dia.

Airlangga menjelaskan, strategi dan kebijakan pengembangan bagi industri pengolahan ikan yang akan dilakukan pemerintah antara lain meningkatkan kemitraan dan integrasi antara sisi hulu dan hilir dalam rangka meningkatkan jaminan pasokan bahan baku, pembinaan iklim usaha industri melalui harmonisasi tarif bea masuk antara hulu dan hilirnya, pengembangan standarisasi dan teknologi melalui bantuan mesin dan peralatan pengolahan hasil laut ke daerah-daerah yang potensial dengan berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Juga pengembangan kualitas dan kuantitas SDM industri melalui pelatihan jaminan mutu dan keamanan produk industri pengolahan hasil laut serta teknologi proses produksi‎," tandas dia.