Sukses

Miliarder Dunia Makin Kaya Akibat Pemilu AS

Total kekayaan miliarder dunia naik 0,8 persen ke angka US$ 4,4 triliun saat penutupan saham perdagangan New York

Liputan6.com, New York - Geliat pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) memberikan keuntungan sendiri bagi para miliarder terkaya dunia. Bagaimana tidak, laporan dari Bloomberg mengungkap kekayaan miliarder dunia bertambah US$ 35,4 miliar pada Senin lalu. Hal ini didorong dari spekulasi bahwa Hillary Clinton akan mampu memenangkan pemilu AS tersebut.

Melansir Bloomberg, Rabu (9/11/2016), total kekayaan miliarder dunia naik 0,8 persen ke angka US$ 4,4 triliun saat penutupan saham perdagangan New York.

Saham dan komoditas global meningkat karena investor bertaruh bahwa kasus email Hillary Clinton bukanlah tindakan kriminal. Hal ini membuat Hillary semakin mudah menang sebagai presiden.

Miliarder di AS banyak yang lebih memiliki Clinton sebagai calon dukungannya. Hal ini terlihat dari 17 miliarder AS memberi donasi pada kandidat partai Demokrat satu ini.

"Persepsi pasar mengindikasikan jika Hillary menjadi presiden maka kebijakan perekonomian AS tidak akan berubah banyak apabila dibandingkan dengan 8 tahun ke belakang. Berbeda ceritanya apabila Trump yang terpilih sebagai presiden," jelas Chief Investment Officer Cabot Wealth Management Robert Lutts.

Miliarder AS memiliki presentase sepertiga dari total kekayaan miliarder di dunia. Miliarder di Negeri Paman Sam juga mampu memiliki lonjakan kekayaan terbesar dibanding miliarder lainnya.

Pendiri Amazon.com, Jeff Bezos mampu mendapat peningkatan kekayaan terbesar. Kekayaan miliarder satu ini bertambah US$ 2,6 miliar. Miliarder Warren Buffet juga mendapat tambahan kekayaan US$ 1,5 miliar.

Peningkatan kekayaan miliarder bersumber dari berbagai sektor dan industri. Miliarder asal Meksiko Carlos Slim mampu mendapat kucuran kekayaan US$ 2,5 miliar akibat penguatan mata uang Peso Meksiko. Prediksi kekalahan Donald Trump pada Pemilu AS menyebabkan mata uang negara meksiko satu ini tumbuh positif.