Sukses

Petani Hanya Bisa Penuhi 20 Persen Kebutuhan Susu Selama 2 Dekade

Saat ini konsumsi susu di dalam negeri sekitar 3,3 juta ton per tahun.

Liputan6.com, Jakarta Pasokan susu sapi Indonesia masih bergantung kepada impor dari negara lain. Saat ini produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi 20 persen kebutuhan susu nasional.

Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) Agus Warsito mengatakan, saat ini konsumsi susu di dalam negeri sekitar 3,3 juta ton per tahun.

Dari jumlah tersebut, 80 persen atau sekitar 2,6 juta ton berasal dari negara lain. Di lain pihak, produksi susu segar lokal hanya sebesar 690 ribu ton.

"Selama dua dekade terakhir, kita hanya mampu mengisi produksi sekitar 20 persen dari kebutuhan nasional‎. Jadi 80 persen berasal dari impor. ‎Jadi seolah susu dalam negeri hanya bumbu saja‎," ujar dia dalam diskusi media Industri Sapi Perah Nasional di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf mengatakan, dari 80 persen impor susu tersebut, mayoritas berasal dari Australia. Impor susu ini bukan dalam bentuk susu segar, melainkan susu bubuk seperti skim milk powder dan butter milk powder.

"Skim ini hanya seperti pemutih kopi, yang mayoritas sebenarnya gula," dia menjelaskan.

Menurut Rochadi, untuk meningkatkan produksi susu segar dalam negeri, perlu adanya revitalisasi di bidang industri ini. Hal ini harus menjadi fokus pemerintah.

"Revitalisasi sapi perah nasional seyogyanya meliputi beberapa komponen, seperti skill dan inovasi dari peternak, teknologi dan investasi untuk mendukung bisnis, pasar yang kondusif serta kebijakan yang pro peternak," tandas dia.(Dny/Nrm)