Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berpotensi menjadi eksportir energi, khususnya listrik ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Listrik tersebut bisa berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang di Sumatera Selatan (Sumsel). Hal ini dalam rangka mendukung ASEAN Connectivity 2025.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kementerian Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, Indonesia harus mampu menggali potensi sumber daya energi yang lebih banyak dan variatif dibanding negara ASEAN lain. Jika tidak, negara ini hanya akan menjadi pasar ekspor energi listrik dari negara lain.
Advertisement
Baca Juga
"Potensi ini harus digali, kalau tidak kita cuma jadi sasaran pasar karena ekonomi dan jumlah penduduk yang besar. Sekarang saja ada listrik yang diimpor dari Serawak, Malaysia ke Kalimantan Barat (Kalbar)," jelasnya saat di acara ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Indonesia, kata Bambang, dapat membangun kabel bawah laut dari Sumatera untuk memasok listrik ke Semenanjung Malaysia, Singapura, dan Thailand Bagian Selatan yang memiliki pasar cukup besar dibanding Serawak.
"Kita bisa jadi eksportir energi, terutama listrik dengan memanfaatkan batubara di mulut tambang Sumatera. Kemudian listriknya dialiri ke Malaysia, Singapura, dan Thailand, itu sangat memungkinkan," ujar Mantan Menteri Keuangan itu.
Bambang menilai, listrik yang dihasilkan PLTU Mulut Tambang Sumatera relatif lebih murah, namun harga jual ekspor ke Malaysia dan Singapura cukup tinggi. Sehingga secara bisnis sektor swasta dapat melakukannya dengan mudah.
"Tapi harus ada kepastian ekspor listrik. Pasokan listrik di Sumatera juga harus memadai, jangan sampai kita ekspor tapi kita kekurangan juga," tandas dia. (Fik/Gdn)