Sukses

Ini Cara Pemerintah Memutus Rantai Distribusi Bawang Merah

Sejumlah kendala terkait distribusi bawang merah yang kerap kali tersendat sehingga menimbulkan disparitas (selisih) harga terlalu tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja (kunker), untuk meninjau kampung bawang merah BUMN Desa Jagalempeni Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Jawa Tengah, Selasa 8 November 2016.

Dalam kunjungan kerja di Brebes, Menteri BUMN bersama rombongan datang menggunakan jalur darat dengan menumpang sebuah mobil bersama sejumlah pejabat lainya seperti, Direktur PLN Sofyan Basir dan Direktur Bulog Djarot Kusumayakti.

"Utamanya memang kegiatan ini merupakan program kelanjutan waktu kunjungan Pak Presiden beberapa waktu lalu. Ke depan bagaimana untuk kelanjutan program petani bawang ini agar mereka sejahtera. Karena sering kali yang terjadi mereka menanam beli bibit mahal tapi saat panen harga jatuh," ucap Rini Soemarno.

Pasalnya, jika dilihat pasar di Jakarta harga tetap tinggi dan tidak berpengaruh dengan kondisi hasil panen petani.

"Agar harga stabil maka perlu dilakukan pemantauan dan pengawasan. Sehingga harga tetap kita jaga saat mereka tanam dan dipanen mereka tetap dapat keuntungan dan menabung," dia menambahkan.

Menurut dia, sejumlah kendala terkait distribusi bawang merah yang kerap kali tersendat sehingga menimbulkan disparitas (selisih) harga terlalu tinggi. Hal itu lah yang membuat para petani bawang acap kali tidak dapat menikmati hasil panenya.

"Setelah kita pelajari tadi juga ngobrol dengan pak Plt Bupati, memang akhirnya kita harus mengikuti mata rantai dari hulu ke hilir. Jadi ke depan berapapun hasil panen petani akan langsung dibeli oleh bulog dengan harga pasar yang sudah ditentukan dan dipastikan petani akan mendapatkan keuntungan. Dan juga dengan cara ini dapat memutus rantai distribusi yang terlalu panjang," kata dia.

Sementara itu, Plt Bupati Brebes Budi Wibowo mengatakan, Brebes merupakan daerah daerah yang memiliki keunggulan sebagai penghasil komoditas bawang merah, beras dan jagung.

"Kalau untuk bawang kita menyuplai 30 persen kebutuhan nasional setiap tahunnya. Kalau beras dan jagung di Jateng kita masuk empat besar, di bawah Grobogan, Sragen dan Cilacap," ucap Budi Wibowo.

Di sisi lain, kebutuhan pangan berupa bawang merah secara nasional mencapai 350 ribu ton. Brebes sendiri mampu menghasilkan 350 ribu ton bawang merah per tahun.

"Dari tahun ke tahun terus kita dorong agar hasil panennya terus bertambah, sehingga membuat petani sejahtera," jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Kerjasama Sembilan BUMN dan BUMD

Kerjasama Sembilan BUMN dan BUMD


Sebelum terbentuknya kampung bawang di Desa Jagalempeni, Memorandum of Understanding (MoU) telah dilakukan Pemkab Brebes bersama Sembilan Badan Usaham Minil Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Adapun Kesembilan BUMN/BUMD tersebut yakni PT Bulog (Persero), PT Sang Hyang Seri Tbk, PT Pupuk Indonesia Holding Company, PT BNI PerseroTbk, PT BRI (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT, BPD Jateng, PT Jasindo, dan PT Telkom Indonesia.

Dikembangkannya kampung bawang, untuk melanjutkan amanat Presiden Jokowi dalam mensejahterakan petani.

Bahkan, Presiden Jokowi menaruh perhatian penuh lewat program sinergi aksi untuk ekonomi rakyat (PSAER) demi meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat Brebes.

Melalui kampung Bawang yang dimotori PT Bulog, antara lain untuk memudahkan antara petani dan konsumen sehingga memangkas distribusi barang. Sehingga harga bawang tetap stabil dan petani maupun konsumen sama sama diuntungkan.

"Di Kampung Bawang ini, antara lain ada Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan bimbingan PT Bulog,” ucap Plt Bupati Brebes Budi Wibowo. (Fajar Nugroho)

Video Terkini