Sukses

Mau Jadi Poros Maritim Dunia, Ini yang Harus Dilakukan Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Guna mewujudkannya, Indonesia perlu berbenah diri, mulai dari pembangunan infrastruktur, perbaikan manajemen pelabuhan, dan membuka peluang investasi sehingga sejalan dengan 5 pilar utama yang dicanangkan Presiden.

"Untuk menjadi poros maritim dunia, Indonesia harus banyak berbenah diri," kata Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di acara Forum Industri Kemaritiman Nasional Transformasi Tol Laut di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Pertama, disebutkan Budi Karya, membangun dan mengembangkan infrastruktur antar pulau. Sebagai contoh, sambungnya pembangunan konektivitas, seperti transportasi laut antar pulau di Tanah Air.

Kedua, sistem pelabuhan di Indonesia harus berstandar internasional agar akses pelayanan di seluruh pelabuhan lebih baik. Pasalnya, Budi bilang, banyak pelabuhan yang panjang, namun minim alat sehingga produktivitasnya sangat rendah.

"Perlu juga perbaikan manajemen pelabuhan sebagai langkah ketiga. Menerapkan teknologi ‎informasi yang baik di transportasi laut, dan masing-masing pelabuhan kini memiliki sistem. Nanti semua sistem akan jadi satu," papar Budi.

Dengan sistem tersebut, diakui Budi, tidak akan lagi terjadi kapal terlalu lama menunggu muatan di pelabuhan. "Saat saya berkunjung ke Priok, terlihat banyak kapal yang menanti. Kita curiga, karena mereka menunggu muatan dari Indonesia ke luar negeri. Kalau ada sistem yang baik, tidak akan terjadi satu kapal nunggu muatan yang akan datang," jelasnya.

Dirinya berharap, otoritas pelabuhan dapat memprioritaskan barang untuk kapal yang datang. Budi mengaku, selain memangkas waktu bongkar muat kapal (dwelling time), otoritas pelabuhan diminta melakukan deregulasi terhadap layanan jasa kepelabuhan.

‎"Pemerintah juga membuka peluang investasi di sektor maritim, khususnya di bidang transportasi karena melalui investasi maka pembangunan lebih luas dan terjangkau. Jadi kami undang investasi di sektor ini," ucap Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu.

Langkah ini dilakukan sejalan dengan 5 pilar utama Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. ‎Pertama, pembangunan kembali budaya maritim Indonesia. Kedua, komitmen menjaga sumber daya laut, fokusnya pada membangun kedaulatan pangan melalui industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.

"Natuna, Bitung, belum ada kegiatan perikanan yang membanggakan dan memberi profit besar, padahal Bu Susi sudah berhasil mengusir illegal fishing. Tapi apa yang harus kita lakukan setelah itu? Yakni membuat pusat penangkapan ikan yang baik. Diharapkan pelaku usaha bantu pemerintah supaya perikanan menjadi potensi devisa bagi negara," jelas Budi.

Pilar ketiga, lanjutnya, komitmen mendorong perkembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan pembangunan laut, logistik, dan perkapalan.
Keempat, diplomasi maritim.

"Pilar kelima, Indonesia wajib membangun pertahanan maritim termasuk menjaga keselamatan pelayaran dan maritim. Kita prihatin banyak sekali kecelakaan yang membuat kita mengelus dada," tandas Budi.