Liputan6.com, Jakarta - Konektivitas antar pulau di Indonesia yang kurang memadai menimbulkan permasalahan yang menghambat perekonomian setiap daerah. Hal ini yang terjadi antara Jawa Timur (Jatim) dan Ternate yang kesulitan memasok bahan pangan, termasuk komoditas bawang merah.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo mengungkapkan, pengiriman bawang merah dari Jatim ke Ternate mencapai Rp 35 miliar setiap tahun. Potensinya sangat besar, namun untuk kapal kembali dari Ternate ke Jatim hanya 20 persen barang yang masuk kapal untuk dibawa ke Jawa Timur.
Advertisement
Baca Juga
"Kami punya solusi karena bawang merah dari Jatim ke Ternate Rp 35 miliar setahun lho," ujar Pakde Karwo saat hadir di acara Forum Konsolidasi Industri Kemaritiman Nasional di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Untuk itu, Pakde Karwo langsung meminta tanah untuk dibuka sebagai lahan pertanian kepada Gubernur dan Bupati Ternate. Gayung bersambut, permintaan itu dipenuhi karena tanah di Ternate sangat luas.
"Jadi tanah di Ternate untuk menanam bawang merah. Yang mengerjakan atau menanam orang-orang Probolinggo dengan gaji Rp 6 juta per bulan. Gajinya jauh lebih tinggi daripada di Hong Kong karena ada keterampilan," jelasnya.
Pemprov Jatim, diakuinya, membentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mini. Ada 19 keterampilan yang diajarkan sesuai kebutuhan pasar. Pemprov Jatim pun bekerjasama dengan daerah lain dan institusi.
"Ada 31 kelas, selama enam bulan dilatih on farm dan out farm. Jadi di industri primer dan on farm agro. Bisa nanam pisang, bisa juga buat keripik pisang sehingga ada nilai tambah," Pakde Karwo menuturkan. (Fik/Gdn)