Liputan6.com, New York - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dikenal sebagai pengusaha besar di Amerika Serikat bahkan di dunia. Trump pun masuk daftar orang terkaya di dunia.
Selama menjadi pengusaha, Trump pernah mengalami banyak kegagalan. Di AS, dia adalah pengusaha yang paling sering mengalami kebangkrutan.
Advertisement
Baca Juga
Di Amerika Serikat, perusahaan yang bangkrut akan mengajukan surat. Trump memang tidak mengajukan surat permohonan kebangkrutan secara pribadi, melainkan atas nama perusahaan yang dikelolanya.
"Saya pernah menggunakan hukum di negara ini... hukum pasal kebangkrutan, untuk memberikan pekerjaan yang baik untuk perusahaan saya, untuk saya sendiri, untuk karyawan dan keluarga saya," tutur Trump seperti dikutip dari CNN Money.
CNN menulis, dalam 30 tahun terakhir Trump adalah pengusaha yang paling sering bangkrut. Perusahaan-perusahaan itu masuk dalam program restrukturisasi hukum Chapter 11, sehingga dapat tetap menjalankan bisnis, sambil menghapus utangnya di bank, karyawan, dan pemasok.
Trump pernah mengajukan kebangkrutan untuk empat perusahaannya, yang membuat situs bankruptcy.com menyebut Trump adalah pemohon surat kebangkrutan terbanyak dalam beberapa dekade terakhir. Semuanya adalah tempat judi miliknya.
Lalu, perusahaan apa saja milik Trump yang bangkrut?
Perusahaan Trump
1. Trump Taj Mahal, 1991
Kebangkrutan pertama yang dialami Trump adalah di tahun 1991 dan bisa jadi yang paling meenyakitkan baginya. Untuk mendapatkan dana, Trump kala itu menjual kapal pesiar sepanjang 282 kaki, maskapai yang dia operasikan dengan rute Washington D.C, New York dan Boston.
Dia harus memberikan separuh kepemilikan sahamnya di Trump Taj Mahal, tapi dia tetap mengelola properti tersebut.
2. Trump Castle Associates, 1992
Kurang dari setahun dia pun kembali mengalami kebangkrutan. Ini adalah tempat judi punya Trump lainnya di Atlantic City. Kebangkrutan kali ini juga termasuk Trump Plaza Hotel di New York, Trump Plaza Hotel, dan Kasino di Atlantic Cuty, juga Trump Castle Casino Resort.
Dia menyerahkan separuh sahamnya di New York Plaza pada Citibank, namun tetap memiliki saham di kasino.
3. Trump Hotel & Casino Resorts, 2004
Trump kembali datang ke pengadilan di November 2004, karena perusahaannya bangkrut. Di sana Trump mengajukan untuk melepaskan utangnya pada kasino Atlantic City dan sebuah kapal di Indiana.
Perusahaan melepaskan diri dari utang US$ 500 juta dan kembali bangkit dari kebangkrutan bulan Mei tahun berikutnya. Dia memberikan pengelolaan perusahaan pada pemegang saham, tapi tetap menjadi pemegang mayoritas. Dan lagi-lagi, dia tetap mengelola tempat judinya.
 4. Trump Entertainment Resorts, 2009
Kebangkrutan Trump yang terakhir adalah di tahun 2009, setelah perseroan gagal melakukan pembayaran US$ 53,1 juta obligasi. Kala itu diyakini menjadi akhir hidup Atlantic City. Dia akhirnya keluar dari jajaran direksi dan menyerahkan sisa kepemilikan sahamnya di perusahaan.
Advertisement