Liputan6.com, Jakarta - Bisa memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang, membeli rumah dengan bayar di muka dan menyicilnya selama sekian tahun menjadi tawaran menarik.
Membeli rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi alternatif yang dipilih banyak orang. Namun perlu dipikirkan juga bagaimana cara mengelola keuangan agar tetap stabil ketika sudah bisa membeli rumah.
Dilansir dari laman CNN, berikut ini tips mengelola keuangan dengan baik setiap bulannya ketika Anda baru membeli cicilan rumah dengan KPR:
1. Buat anggaran baru
Mengingat bahwa sekarang Anda punya cicilan yang bersifat mengikat dan berbeda halnya dengan bayar kos atau sewa rumah bulanan yang jika tidak cocok bisa pindah kapan pun Anda mau. KPR tidak bisa begitu. Anda harus membuat anggaran pengeluaran yang sesuai.
Buat pos-pos anggaran sesuai pemakaian bulanan, karena selain cicilan rumah, masih ada biaya lain seperti listrik, air dan biaya-biaya lain yang harus dipikirkan. Poskan cicilan KPR di nomor satu setelah Anda menerima gaji, jangan sampai pos untuk KPR terpakai untuk biaya lain, setelah itu segera buat anggaran baru untuk biaya-biaya lainnya.
Anggarkan biaya sefleksibel mungkin. Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. Misalnya selama ini ada biaya rekreasi yang dianggarkan, seimbangkan biayanya, dan sesuaikan dengan kemampuan yang ada.
Advertisement
2. Sesuaikan cicilan KPR dengan biaya pemeliharaan
Biaya perawatan dan pemeliharaan rumah memang tidaklah sedikit, tapi karena Anda masih terikat dengan cicilan KPR setiap bulan tentu dananya juga harus disesuaikan. Jangan sampai saat melakukan perbaikan Anda lupa dan menyebabkan tabungan berkurang.
Karenanya sisihkan terlebih dahulu uang untuk KPR. Sebaiknya untuk tahap awal konsentrasikan perbaikan untuk yang bersifat darurat, misalnya atap bocor, dan yang mendesak lainnya.
Kebanyakan orang jika punya rumah baru ingin selalu dibuat semakin indah dan semenarik mungkin, biaya di luar perkiraan seperti menambah taman, mengganti keramik, atau mencat dinding biasanya membutuhkan biaya besar.
Minimal selama 3-6 bulan lihat bagaimana Anda dapat menyesuaikan diri dengan cicilan rumah baru. Jika sudah terbiasa, ke depannya Anda tidak terlalu kaget dan bisa mulai memikirkan biaya untuk perawatan rumah.
Cek kenaikan pajak properti
3. Cek kenaikan pajak properti
Saat memiliki rumah, sudah pasti Anda diwajibkan membayar pajak properti yang didasarkan pada nilai rumah ditambah tarif pajak daerah, jangan sampai nyaman dengan nilai yang diketahui saat ini.
Pajak properti memiliki kecenderungan naik setiap tahunnya, biasakan untuk melakukan pengecekan sebelum membayar pajak, selain itu Anda perlu selalu menyiapkan dana darurat untuk mengantisipasi kenaikan pajak dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait pembayaran pajak properti.
4. Siapkan dana tambahan untuk antisipasi kenaikan bunga KPR
Selain pajak properti, bunga KPR biasanya juga mengalami kenaikan secara konsisten setiap tahunnya, bahkan kadang beberapa bank naik dalam waktu beberapa bulan, dan sangat jarang bunga KPR turun, meskipun ada juga bank yang menetapkan bunga flat seperti bank syariah. Karenanya hal-hal semacam ini sudah harus dipikirkan dari awal.
Untuk mencegah risiko yang timbul seperti kredit macet, selalu siapkan dana tambahan atau buat tabungan darurat, sehingga saat bunga KPR naik Anda sudah punya dana ketika membayarnya dan tidak terlalu merisaukannya.
Menyicil rumah bukanlah waktu sebentar, bahkan saat ini ada yang sampai 20 tahun cicilan, jika tidak bijak menyikapinya dan masih melakukan pemborosan, hal-hal seperti kredit macet bisa saja terjadi. Karenanya efektiflah dalam mengatur keuangan, selalu disiplin dengan rencana anggaran yang dibuat dan sudah disepakati, maka akan memperkecil resiko yang tidak diinginkan terjadi.