Liputan6.com, Jakarta
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan cukup dalam pada perdagangan saham hari ini. Pada perdagangan saham pukul 10.30 WIB IHSG melemah 159,79 poin atau sebanyak 2,93 persen ke level 5.290,52.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, tekanan yang terjadi di pasar modal akibat sentimen global terutama sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Dia pun berharap, tekanan tersebut bersifat sementara, terlebih IHSG sempat berbalik arah menguat pada perdagangan saham kemarin Kamis (10/11/2016).
Baca Juga
"Kalau kita lihat, beberapa waktu terakhir ada sesuatu kondisi seperti di AS yang signifikan, pemilihan dalam artian pemilihan presiden yang baru. Memang pada pengumuman kemarin pasar turun, mungkin cukup signifikan. Tetapi setelah itu ada rebound, kemarin indeks naik, tapi hari ini kita lihat penurun lagi," jelas dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Dia mengatakan, OJK turut menjaga kondisi pasar modal dengan menjaga kepercayaan pasar. Sehingga, tekanan yang karena sentimen global itu tidak berlangsung lama.
"Tapi kembali lagi, market kita harus kita jaga confidence-nya, sehingga mudah-mudahan dampaknya temporer," kata dia.
Nurhaida menerangkan, selain terkait terpilihnya presiden baru, OJK juga mencermati rencana Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan. Sebab kenaikan suku bunga akan berpengaruh ke pasar modal Indonesia.
"Kalau Fed Fund Rate dinaikkan di mana itu mencerminkan kondisi AS yang membaik, yang selama ini kita amati ada penyesuaian portofolio dari investor asing. Mereka mungkin lihat AS dianggap membaik dicerminkan Fed Fund Rate naik, beberapa saat lalu memang terjadi pergeseran portofolio," tandas dia. (Amd/Nrm)