Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang mengucurkan US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,52 triliun (asumsi kurs Rp 13.250 per dolar Amerika Serikat) untuk pembangunan pelabuhan internasional Patimban, Subang Jawa Barat. Saat ini diselesaikan segala masalah agar pembangunan dapat segera dilaksanakan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini sudah tidak ada masalah dengan pendanaan pembangunan pelabuhan Patimban. Jepang telah memberikan kepastian pendanaan US$ 1,7 miliar.
‎"Kemudian pendanaan tidak ada masalah menurut pak Bambang (Kepala Bappenas). ‎Itu US$ 1,7 miliar dari pembayaran dari pemerintah Jepang," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Baca Juga
Luhut menuturkan, Jepang ingin terlibat dalam manajemen pelabuhan tersebut. Pemerintah Indonesia akan memberikan kesempatan tersebut, karena akan ada transfer pengetahuan ke pekerja Indonesia.
Pengoperasian pelabuhan berkapasitas 30 juta teus tersebut akan didukung dengan terminal barang di luar pelabuhan (dry port). Kereta barang untuk mengantisipasi kepadatan arus‎ barang di pelabuhan tersebut.
Namun saat ini masih ada masalah yang harus diselesaikan untuk memulai pembangunan pelabuhan Patimban. Pemerintah Pusat dan Daerah akan berkoordinasi untuk menyelesaikannya dengan membuat Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RT RW), serta pembebasan lahan.
‎"Kemudian, masalah Patimban itu penyelesaian RT RW dengan Gubernur dan Bupati sehingga bisa pembebasan tanah itu paralel dilakukan," tutur Luhut.
Advertisement