Liputan6.com, Jakarta PT Pelindo III (Persero) mengoperasikan dua unit alat angkat peti kemas bertenaga baterai (Electrical - Rubber Tire Gantry/E-RTG crane) yang pertama kali di Indonesia di Pelabuhan Tenau Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Alat ini juga diklaim ramah lingkungan.
Direktur Utama PT Pelindo III Orias Petrus Moedak, mengatakan alat itu merupakan alat angkat yang mempunyai efisiensi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) hingga 60 persen dibandingkan dengan RTG konvensional sebelumnya.
"Pengoperasian E-RTG tersebut dilakukan untuk menunjang peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tenau Kupang," jelas dia dalam keterangannya, Sabtu (12/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya dua unit E-RTG, Pelindo III juga berencana menambah peralatan angkat berupa satu unit container crane (CC) dan beberapa truk trailer untuk kegiatan gerakan petikemas (haulage) dalam area terminal pelabuhan
Orias merinci penambahan peralatan angkat dan angkut tersebut disebabkan adanya tren peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Tenau Kupang dengan rata-rata terjadi peningkatan sekitar 10 persen setiap tahunnya.
"Dua unit E-RTG tenaga baterai itu merupakan jenis alat angkat baru yang diproduksi salah satu unit bisnis Pelindo III yakni PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA), anak usaha PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI)," katanya.
Adapun mekanisme penggunaan alat E-RTG, yakni digerakkan dengan tenaga yang bersumber dari baterai. Sedangkan keberadaan BBM pada alat itu hanya untuk menggerakkan generator saat akan mengisi baterai ketika daya baterai pada level 45 persen.
"Daya baterai pada alat itu dapat bertahan selama 1,28 jam atau setara 44 box, sehingga penghematan bisa dilakukan, dan total akan menghemat pengeluaran Rp1 miliar per tahun dibandingkan dengan crane yang menggunakan BBM," dia menjelaskan.(Nrm/Ndw)