Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut Indonesia mempunyai potensi besar untuk ekspor listrik ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Namun sebelum memasok listrik ke luar negeri, Indonesia perlu memenuhi kebutuhan listrik nasional, termasuk di wilayah Sumatera.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir di sela-sela Peringatan Hari Listrik Nasional ke-71 mengatakan, potensi ekspor listrik Indonesia yang paling dekat ke Serawak, Malaysia. Hanya saja, ekspor listrik baru bisa terwujud dalam jangka panjang.
"Ekspor listrik nanti paling dekat ke Serawak, Malaysia. Tapi itu masih jangka panjang‎ karena kita harus memenuhi dulu kepentingan listrik di Sumatera secara keseluruhan," ujarnya saat ditemui di JCC, Minggu (13/11/2016).
Advertisement
Saat ini, diakui Sofyan, ‎PLN sedang membangun dan menambah kapasitas jaringan listrik 500 KV, 275 KV, dan 150 KV untuk wilayah Sumatera.
"Supaya Sumatera betul-betul terintegrasi penuh. Itu tujuan utama kami karena masih banyak daerah di Sumatera yang belum teraliri listrik,‎‎" terang Mantan Direktur Utama Bank BRI itu.
Baca Juga
Meskipun dipacu pembangunan listrik dengan program 35 ribu Megawatt (MW), menurut Sofyan, rasio elektrifikasi belum bisa mencapai 100 persen.
"Kan masih ada daerah-daerah terluar, terpencil yang harus kita penuhi. Makanya di 2019, rasio elektrifikasi targetnya 97 persen dan sekarang sudah 87 persen," tutur Sofyan.
Sebelumnya pada Selasa 8 November 2016, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kementerian Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, Indonesia harus mampu menggali potensi sumber daya energi yang lebih banyak dan variatif dibanding negara ASEAN lain. Jika tidak, negara ini hanya akan menjadi pasar ekspor energi listrik dari negara lain.
"Potensi ini harus digali, kalau tidak kita cuma jadi sasaran pasar karena ekonomi dan jumlah penduduk yang besar. Sekarang saja ada listrik yang diimpor dari Serawak, Malaysia ke Kalimantan Barat (Kalbar)," jelasnya saat di acara ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Indonesia, kata Bambang, dapat membangun kabel bawah laut dari Sumatera untuk memasok listrik ke Semenanjung Malaysia, Singapura, dan Thailand Bagian Selatan yang memiliki pasar cukup besar dibanding Serawak.
"Kita bisa jadi eksportir energi, terutama listrik dengan memanfaatkan batubara di mulut tambang Sumatera. Kemudian listriknya dialiri ke Malaysia, Singapura, dan Thailand, itu sangat memungkinkan," ujar Mantan Menteri Keuangan itu.
Bambang menilai, listrik yang dihasilkan PLTU Mulut Tambang Sumatera relatif lebih murah, namun harga jual ekspor ke Malaysia dan Singapura cukup tinggi. Sehingga secara bisnis sektor swasta dapat melakukannya dengan mudah. (Fik/Gdn)