Liputan6.com, Jakarta - Seluruh Menteri atau Wakil Menteri Keuangan dari negara-negara Anggota ASEAN hari ini menghadiri ASEAN Finance Minister Investors Seminar di Hotel Mulia, Jakarta. Dalam acara itu, Wakil Menteri Keuangan RI Mardiasmo menjadi delegasi dari Indonesia yang mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dalam panel diskusi antara Menteri atau Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo menjawab pertanyaan dari moderator mengenai persoalan pendanaan Indonesia dalam mewujudkan cita-citanya mempercepat pembangunan infrastruktur.
Salah satu hal yang disampaikan Mardiasmo mengenai pendanaan tersebut yaitu‎ bersumber dari dana-dana Tax Amnesty atau pengampunan pajak yang saat ini tengah berjalan.
Advertisement
Baca Juga
"Soal pendanaan, saya pikir hal yang menjadi kekuatan kita salah satunya adalah suksesnya Tax Amnesty yang saat ini tengah dijalankan pemerintah Indonesia," kata Mardiasmo di Hotel Mulia, Selasa (15/11/2016).
Selain dari dana-dana repatriasi yang sudah dan akan terus masuk, peningkatan database dari Direktorat Jendral Pajak juga menjadi modal jangka panjang dalam menjadikan struktur perpajakan Indonesia lebih kuat. Ini menjadi modal Indonesia dibanding negara ASEAN lainnya.
Tidak hanya itu, Mardiasmo juga memaparkan pendanaan proyek infrastruktur lainnya juga berasal dari model bisnis yang dijalankan melalui skema Public Privat Partnersihip (PPP).
Tak lupa disampaikan Mardiasmo, sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta jiwa, Indonesia juga masih tergantung dalam pendanaan investor asing.
"Maka dari itu, kita terus menyederhanakan kemudahan usaha kita, alhasil Ease of Doing Business kita meningkat. Selain itu Pemerintah juga berkomitmen dengan mengeluarkan berbagai aturan deregulasi melalui paket kebijakan," tutup Mardiasmo. (Yas/Gdn)