Sukses

Menkeu se-ASEAN Satu Suara Permudah Investasi Kawasan

Hal ini dilakukan demi meningkatkan peran ASEAN dalam pertumbuhan ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan Menteri atau Wakil Menteri Keuangan seluruh negara anggota ‎ASEAN sepakat untuk mempermudah realisasi investasi asing di masing-masing negara.

Hal ini dilakukan demi meningkatkan peran ASEAN dalam pertumbuhan ekonomi global. Dengan peran yang meningkat ini, bakal mengurangi ketergantungan global terhadap sentimen-sentimen negara maju.

"Kita harus terus bersinergi, kita harus berikan kenyamanan dan kecepatan investasi bagi investor, dengan begitu akan membantu mempromosikan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN," kata Wakil Menteri Keuangan RI Mardiasmo di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Sebagai salah satu negara di ASEAN yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, Mardiasmo juga mencontohkan bahwa di Indonesia sudah diterbitkan berbagai paket deregulasi demi mempermudah investasi.

Satu hal yang harus terus ditingkatkan, dikatakan Mardiasmo, selain kerjasama antar negara, keberlanjutan ASEAN Economic Community (AEC) alias Masyarakat Ekonomi ASEAN juga perlu dilaksanakan secara konsisten. Karena dengan melemahnya volume perdagangan dunia, AEC ini‎ menjadi satu potensi kekuatan tersendiri.

Sementara itu, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia yang mewakili Menteri Keuangan Malaysia Dato Seri Zahrain Mohamed Hasyim menambahkan, perlu ada komitmen pada anggota ASEAN dalam meningkatkan perdagangan antara negara.

"Kita akan terus meningkatkan penjualan di masing-masing negara, karena AEC ini tidak hanya sekedar untuk dijalani, tapi harus diperkuat," tambah dia.

Di sisi lain, ‎Senior Minister of State for Finance and Law dari Singapura Indranee Rajah juga sepakat dengan apa yang disampaikan kedu Wakil Menteri Keuangan itu. Dia melengkapi dengan juga memperhatikan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Karena menurut dia, ASEAN saat ini memiliki keunggulan dibandingkan kawasan negara lainnya di dunia, yaitu jumlah penduduknya yang didominasi usia produktif.

"Saya pikir setiap negara juga harus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, itu akan menjadikan kita lebih berkualitas," ujarnya. (Yas/Zul)