Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencapai sekitar Rp 177 triliun pada perdagangan Jumat 11 November 2016. Manajemen BCA pun menyampaikan penjelasan mengenai transaksi saham tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Suwignyo Budiman menuturkan, berdasarkan daftar pemegang saham yang disusun oleh PT Raya Saham Registra telah terjadi perubahan pemegang saham BCA sebesar 11,62 miliar saham atau 47,15 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun 47,15 persen itu dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dari Farindo Investment (Mauritius) Ltd kepada PT Dwimuria Investama Andalan pada 11 November 2016.
"Berdasarkan informasi yang kami miliki sejauh ini, dapat kami sampaikan bahwa tidak terjadi perubahan pengendalian BCA," tulis dia, Selasa (15/11/2016).
Baca Juga
Ia mengatakan, sesuai peraturan OJK Nomor 60/POJK/04/2015 perihal keterbukaan informasi pemegang saham tertentu pasal 3, PT Dwimuria Investama Andalan memiliki kewajiban untuk melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat 10 hari sejak terjadinya transaksi tersebut.
Advertisement
Berdasarkan data BEI, pemegang saham BCA antara lain Farindo Investment (Mauritius) Ltd sekitar 47,15 persen dan masyarakat sekitar 52,85 persen.
Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada transaksi tutup sendiri (crossing) saham senilai Rp 177 triliun pada emiten PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) karena program pengampunan pajak (tax amnesty). Crossing saham terjadi ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk pada Jumat pekan lalu.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio membenarkan kepemilikan BBCA beralih senilai Rp 177 triliun di pasar modal. Adanya transaksi crossing saham ini terkait tax amnesty. "Iya itu crossing dan karena tax amnesty," tegas Tito saat ditemui di Jakarta, Senin 14 November 2016.
Untuk mendukung pengampunan pajak, BEI menjanjikan diskon biaya transaksi untuk balik nama atau crossing saham bagi investor hingga 45 persen. Akan tetapi, Tito mengaku, pihak Bank BCA belum meminta langsung diskon tersebut kepada BEI. (Amd/Ahm)