Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menegaskan hanya ada empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis biosolar tercampur air. Pertamina pun telah menangani hal tersebut.
Manager Ratil Fuel Marketing MOR 3 Pertamina Nurhadia mengatakan, biosolar yang tercampur air hanya berasal dari terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara. Terminal tersebut melayani 819 SPBU di Jakarta.
"Terminal BBM Plumpang,Jakarta memang melayani SPBU paling besar. Dari sekitar 1.400 SPBU yang ada di MOR 3,819 SPBU dilayani Terminal BBM Plumpang," kata Nurhadia, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Nurhadia menuturkan, meski ada 819 SPBU yang pasokan BBM-nya dari terminal BBM Plumpang, tetapi hanya ada empat SPBU yang sempat menyalurkan biosolar tercampur air. Empat SPBU itu antara lain masing-masing satu di Depok, Cilincing, Cibubur dan di Tangerang. "Hanya ada empat yang biosolarnya tercampur air," tegas Nurhadia.
Baca Juga
Nurhadia menuturkan, setelah mendengar kabar ada biosolar tercampur air maka Pertamina langsung mengambil tindakan.
Advertisement
Pihaknya menguras tangki tambun pada SPBU yang biosolarnya tercampur air. Kemudian menarik kembali mobil tangki yang sedang menyalurkan biosolar dan menghentikan pasokan biosolar yang berasal dari terminal BBM Plumpang. "Dampak biosolar terlanjur tersebar sudah ditangani," ucap Nurhadia.
Sebelumnya Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menuturkan, ada beberapa SPBU yang dispansernya masih dilingkari garis polisi. Hal ini dilakukan untuk penyelidikan. Dia berharap kegiatan operasi kembali berjalan normal.
"Hampir semua sudah clear. Hanya ada beberapa SPBU masih ada police line. Biosolar terkontaminasi sudah terlokalisir sehingga beberapa SPBU yang masih ada police line dapat beroperasi normal," ujar dia.
Demi menjaga kualitas BBM khususnya jenis solar dan menghindari penyebaran BBM tercampur air. Pertamina menghentikan penyaluran biosolar tercampur FAME yang berasal dari terminal BBM Plumpang Jakarta. Kemudian, BBM tersebut diganti dengan solar murni.
"Kami setop distribusi solar dari terminal BBM Plumpang. Ini untuk memberikan jaminan quality control ke pelanggan. Jadi kami menyalurkan solar murni," ujar Wianda.
Wianda menuturkan, penghentian penyaluran biosolar tercampur FAME dari terminal BBM Plumpang, dilakukan sampai penyelidikan polisi terhadap biosolar yang tercampur air sudah selesai. "Sampai saat ini kami tunggu seluruhnya clear dan penyidikan kepolisian selesai," tutur Wianda.