Sukses

Kuatnya Indonesia Meski Kena Perlambatan Ekonomi Global

Ekonomi Indonesia masih baik seiring konsumsi rumah tangga masih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi ekonomi Indonesia masih positif meski ekonomi global cenderung melambat. Hal itu terlihat dari tingkat konsumsi dan investasi yang masih tumbuh.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan, kondisi ekonomi global sedang tidak menentu. Itu terlihat dari pemangkasan proyeksi ekonomi yang dilakukan Bank Dunia.

Di awal tahun, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 2,9 persen. Pada Juni 2016, Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi dunia jadi 2,4 persen.

Kondisi ekonomi dunia semakin tidak menentu sejak Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Ketidakpastian dipicu oleh arah ekonomi AS yang diperkirakan semakin tertutup.

Namun, Chatib mengatakan perekonomian nasional masih terbilang baik karena konsumsi rumah tangga masih tinggi dan investasi dalam negeri tetap berjalan. Hal itu didorong oleh tax amnesty atau pengampunan pajak dengan repatriasi sekitar Rp 98,7 triliun.

Direktur Ashmore Asset Management Indonesia Arief Wana mengatakan ekonomi Indonesia masih relatif baik. Hal ini didukung oleh langkah pemerintah untuk mendukung investasi.

"Indonesia relatif memiliki posisi yang baik terhadap turbulensi ekonomi global, dikarenakan motor penggerak ekonomi Indonesia adalah konsumsi domestik. Sementara perbaikan kebijakan-kebijakan pemerintah selama 2 tahun terakhir akan mendukung sektor investasi dan meningkatkan pembangunan infrastruktur. Hal ini yang menjadi keunggulan Indonesia dibandingkan negara berkembang lainnya," jelas dia.

Sementara, Presiden Direktur Commonwealth Bank Lauren Sulistiawati mengatakan, pemahaman kondisi ekonomi terkini mesti disampaikan ke semua orang. Di sisi lain, perlunya masyarakat mengoptimalkan asetnya.

"Merupakan tugas Commonwealth Bank sebagai salah satu pelaku industri perbankan untuk memberikan pemahaman dan informasi teraktual kepada para nasabah kami, terutama nasabah retail sehingga mereka dapat memilih investasi dengan hasil optimal di saat kondisi tidak menentu,” ujar dia.