Sukses

Jonan Pasang 100 Ribu Jaringan Gas Rumah Tangga dalam Setahun

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ingin gencar mengembangkan jaringan gas bumi di Indonesia dan meningkatkan penggunaannya.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ingin gencar mengembangkan jaringan gas bumi di Indonesia dan meningkatkan penggunaannya. Karena penggunaan energi tersebut jauh lebih murah ketimbang Liquified Natural Gas (LPG).

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, dalam setahun instansinya akan mengembangkan jaringan‎ gas bumi sebanyak 100 ribu sambungan rumah tangga. Hal ini untuk meningkatkan penyebaran penggunaan gas bumi.

"Jaringan gas untuk rumah tangga. Setahun itu kita mau pasang 100 ribu sambungan rumah tangga. Tujuannya apa, kalau rumah di Menteng ada jaringan gas, rumah-rumah lain belum ada," kata Jonan, saat menghadiri DBS Asian Confrence 2016, di Hotel Rizt Carlton, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Jonan pun menginginkan,‎ pengembangan jaringan gas bumi lebih banyak lagi. Dalam setahun mencapai 250 ribu sambungan rumah tangga, hal ini akan dicoba ke depan.

"Ini kita akan coba paling rendah 100 ribu sambungan rumah tangga, kalau bisa 250 ribu sambungan rumah tangga setiap tahun," ungkap‎ Jonan.

Menurut Jonan, pengembangan jaringan gas bumi harus lebih masif, karena gas bumi merupakan energi yang murah dan ramah lingkungan. Dengan begitu masyarakat yang menggunakan gas bumi dapat lebih efisien.

‎"Supaya penggunaan energi lebih murah," ucap Jonan.

Jonan memaparkan, jika sebuah rumah yang dihuni lima orang menggunakan ‎gas bumi hanya mengeluarkan Rp 35 ribu per bulannya untuk membeli energi tersebut, sedangkan yang menggunakan LPG pengeluarannya mencapai Rp 120 ribu per bulan.

"Biasanya kalau pakai sambungan gas satu rumah yang dihuni 5 orang itu Rp 35 ribu itu per bulan. Kalau pakai gas tabung itu kira-kira habisnya Rp 90-120 ribu‎," tutup Jonan.

Â