Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Australia memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi pada sektor mineral dan batu bara (minerba) di Indonesia.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong‎ mengaku bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah menggelar pertemuan dengan pemerintah Australia untuk membicarakan rencana kerja sama perdagangan kedua negara.
‎"Meski Pak Presiden menunda dulu ke Australia, beliau mengutus Mendag dan saya untuk meneruskan perjalanan ke Australia melakukan pertemuan dengan pemerintah Australia, tetap memajukan tetap mengerjakan perjanjian perdagangan dengan Australia," kata Lembong di Jakarta, Jumat (18/11/2016‎).
Baca Juga
‎Menurut Lembong, hasil dari pembicaraan kerja sama perdagangan tersebut Australia memiliki minat yang tinggi berinvestasi pada sektor minerba. Sebab negara Kanguru tersebut sedang mencari peluang pasokan bahan baku baru komoditas mineral.
"Mereka pun juga harus mencari peluang baru karena mereka sangat tergantung pada komoditas bijih besi tembaga juga, tentunya kondisi harga turun mereka juga lagi nyari peluang baru mitra baru," dia menuturkan.
Lembong mengaku saat berkunjung ke Australia, telah terjadi penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara PT Aneka Tambang (Persero) dengan perusahaan tambang Australia New Crash Minning terkait pengembangan potensi pertambangan di Indonesia.
"Hanya ada satu yang ditandatangani antara New Crash Minning dengan Antam di bidang pertambangan emas itu yang pertama, saya berani taruhan dalam bulan berikut dalam tahun berikut banyak sekali perjanjian kemitraan antara perusahaan Australia dengan pertambangan Indonesia," tutup Lembong. (Pew/Nrm)
Advertisement