Sukses

Bangun Pesawat, PT DI Bisa Gunakan Dana Penugasan Khusus

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung langkah PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk ekspor pesawat ke sejumlah negara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung langkah PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk ekspor pesawat ke sejumlah negara. Langkah ekspor ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan dana penugasan khusus (national interest account/NIA) yang digunakan sebagai kredit pembeli dan modal kerja.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar ‎ mengatakan, skema NIA dinilai potensial untuk memperkuat kemampuan ekspor perusahaan di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.

“Dukungan dari pemerintah pada tahap pertama adalah buyers credit untuk ke beberapa negara yang memang memerlukan pembiayaan dari kita," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Menurut Haris, mekanisme kredit pembeli bisa diterapkan pada penjualan ekspor ke negara-negara dengan kemampuan finansial terbatas seperti Senegal atau Nepal. Hal ini dilakukan agar aliran kas PT DI tidak terganggu.

Sementara itu, PT DI juga bisa memanfaatkan dana NIA sebagai modal kerja dalam aktivitas produksi tujuan ekspor negara-negara yang memiliki pendanaan kuat seperti Uni Emirat Arab atau Thailand.

“Selanjutnya, pinjaman bisa untuk memperkuat working capital supaya pengadaan bahan baku lancar, delivery lebih cepat dan tidak ada hambatan. Soalnya banyak aktivitas ekspor perusahaan terganggu karena modal kerja ini,” kata dia.

Haris menyatakan, pemerintah menyediakan dana NIA melalui Indonesia Exim bank. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit terlaksana, tetapi dinilai perlu oleh pemerintah untuk menunjukkan kebijakan atau program ekspor.

Pada 2016, dana yang tersedia dalam NIA mencapai Rp 2,2 triliun dan tidak sepenuhnya terpakai. Untuk itu, pada tahun depan, pemerintah kembali menyuntikkan dana ke dalam NIA hingga total dana yang tersedia pada 2017 mencapai Rp 4,2 triliun. “Dana yang disiapkan Indonesia Exim bank cukup besar, dan itu dana bergulir,” ungkap dia. (Dny/Gdn)