Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyesalkan rencana buruh yang akan menggelar aksi mogok nasional pada akhir bulan atau awal Desember 2016. Terlebih lagi hal tersebut akan dibarengi dengan rencana aksi demo 2 Desember 2016.
Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani mengatakan, buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah kehilangan momentum untuk menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2017. Oleh sebab itu, buruh memanfaatkan momen demo 2 Desember untuk meminta kenaikan upah lebih besar di tahun depan.
Baca Juga
"Saya yakin nggak akan ada demo. Paling yang mau demo itu buruh KSPI, mereka ambil momentum itu," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Minggu (20/11/2016).
Advertisement
Meski demikian, lanjut Haryadi, pengusaha tetap melakukan antisipasi jika aksi demo tersebut lebih besar dari aksi pada 4 November lalu lantaran dibarengi dengan aksi mogok buruh. Antisipasi ini terutama terkait dengan pengamanan aset dan para pekerja di perusahaan atau pabrik.
"Jadi kalau kita lebih kepada antisipasi terhadap keamanan, itu otomatis ya pengamanan aset dan sebagainya," kata dia.
Selain itu, Haryadi juga berharap pemerintah bisa segera meredam rencana aksi demo ini. Sebab menurut dia tidak ada lagi alasan yang kuat untuk kembali digelarnya aksi pada 2 November mendatang.
"Kan hari ini sudah ada putusan apa yang disuarakan oleh masyarakat kemarin (4 November). Saya rasa sudah tidak relevan dong. Tapi kalau untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ya memang harus pemerintah sendiri yang bisa," tandas dia.