Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) belum merata. Hingga kini, KUR paling banyak terserap di sektor perdagangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad memastikan pihaknya akan terus mendorong KUR tersebut supaya terserap ke berbagai sektor.
"KUR ini memang terus dievaluasi pemerintah karena memang seperti tadi saya sampaikan mayoritas masih ke sektor perdagangan. Saya tidak mengatakan itu jelek tapi mungkin kita juga harus dorong agar KUR itu harus pergi ke sektor produktif lainnya pertanian, industri pengolahan, pariwisata perikanan, dan macam-macam. Dan saya kira ini tantangan yang harus kita pikirkan," kata dia dalam acara Rakernas Kadin di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Senin (21/11/2016).
Dia mengatakan, tidak meratanya penyaluran KUR dipengaruhi beberapa sebab. Salah satunya, sektor yang dibiayai KUR memiliki karakteristik tertentu.
Dia mencontohkan di sektor perikanan. Nelayan memiliki pola melaut yang tidak menentu. Hal ini berpengaruh pada kebutuhan pendanaan yang tidak menentu pula.
"KUR nelayan misalnya kadang melaut kadang-kadang tidak. Karakteristik ini diperlukan bagaimana harus kita jawab," ujar dia.
Dia mengatakan, pemerataan penyaluran KUR ini menjadi pekerjaan rumah semua pemangku kepentingan. OJK juga akan memberikan gagasan supaya penyaluran KUR menjadi lebih baik.
"Pak Darmin (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) dan kawan-kawan akan memikirkan ini juga. Dan kebetulan KUR ini menjadi salah satu pilar penting strategi keuangan inklusif. Oleh karena itu kami dan instansi lain terkait memberikan semacam saran dan masukan bagaimana perbaikan KUR," tandas dia.(Amd/Nrm)
Penyaluran KUR Masih Terfokus di Sektor Perdagangan
Hingga kini penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) paling banyak terserap di sektor perdagangan.
Advertisement