Liputan6.com, Jakarta Penggunaan gas sebagai bahan bakar kendaraan lebih menghemat pengeluaran sopir angkutan umum, karena harganya yang lebih murah ketimbang Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sopir angkutan umum di Kota Bogor Matsari (58) salah satu yang merasakannya. Dia mengaku, saat masih menggunakan BBM harus mengeluarkan Rp 120 ribu dalam sehari.
Namun pengeluaran menurun signifikan saat dirinya mulai menggunakan BBG yang dipasok PT Perusahaan Gas Negara (Persero) (PGN). Kini dia cukup merogoh Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu per hari.
Advertisement
Baca Juga
"‎Sehari saya paling sedikit Rp 40 ribu, maksimalnya Rp 45 ribu itu pakai gas. Kalau pakai BBM Rp 120-an ribu. Ngirit banyak Alhamdullilah," kata dia seperti dikutip di Jakarta, Senin (21/11/2016).
Matsari pun mengaku nyaman menggunakan BBG sebagai bahan bakar kendaraannya. Dia pun memasyikan bahan bakar ini sangat aman‎, tidak seperti yang kekhawatiran banyak khalayak. Selama perawatan kendaraan dilakukan dengan baik, menggunakan BBG justru membawa manfaat.
"Kita cari hematnya kan cari kelebihan. Kalau nggak hemat buat apa usaha," tutur Matsari.
Sales Area Head PGN Area Bogor Elda Sutarda mengungkapkan, ‎usai mengetahui harga BBG jauh lebih murah ketimbang BBM yaitu Rp 3.100 liter setara premium, banyak sopir angkutan berminat menggunakan BBG. Saat ini sebanyak 400 unit angkot di Bogor telah menggunakan BBG.
‎"BBG konsumsi per bulan 100 ribuan meter kubik, melayani 400 unit angkot dan 30-an kendaraan operasional kami (PGN), karena harganya memang murah," tutup dia. (Pew/Nrm)