Sukses

Anda Bisa Jadi Miliarder, Mau Tahu Caranya?

Menjadi seorang miliarder bukan hanya perkara kerja keras, melainkan Anda juga butuh perencanaan yang hati-hati.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang miliarder bukan hanya perkara kerja keras, melainkan Anda juga butuh perencanaan yang hati-hati untuk mencapainya.

Deretan cara berikut bisa memperbesar peluang Anda menjadi miliarder jika Anda benar-benar melakoninya. Apa saja? Berikut ulasannya seperti dikutip dari CekAja.com:

Pekerjaan

Demi mengumpulkan miliaran rupiah, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memiliki pekerjaan yang bisa mengantarkan menjadi miliarder. Misalnya menjadi atlet, musisi, dan CEO.

Mengapa atlet? Pastinya masih segar diingatan Anda kalau peraih emas di ajang olimpiade lalu mendapat hadiah Rp 5 miliar dari pemerintah. Atlet-atlet luar negeri juga banyak yang menjadi kaya raya karena berprestasi di bidangnya, begitu pun dengan musisi.

Sedangkan untuk CEO, sudah bukan rahasia lagi kalau deretan orang terkaya di dunia seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg merupakan CEO perusahaan. (Baca juga: 5 Atlet dengan Gaji Tertinggi di Dunia Tahun 2016)

Memiliki pasangan berpenghasilan besar

Orangtua yang ingin memiliki menantu seorang dokter spesialis atau insinyur mungkin terdengar klise. Namun ada penjelasan logis di balik keinginan ini. Contohnya adalah dokter. Profesi dokter di Amerika memiliki gaji paling tinggi diantara negara lain di dunia.

Rata-rata gaji untuk dokter umum saja mencapai US$ 186.044 atau sekitar Rp 2,2 miliar per tahun. Sedangkan gaji dokter spesialis lebih besar lagi, yakni di angka US$ 339.738 atau sekitar Rp 4,1 miliar per tahun.

Meski gaji rata-rata dokter di Indonesia masih tergolong rendah yaitu Rp 58 juta per tahun. Angka ini terbilang besar jika dibandingkan pekerja kantoran setara staf. Begitu juga dengan insinyur yang bisa bergaji dollar jika bekerja di luar negeri.

Perusahaan tersendiri

Memiliki perusahaan sendiri

Deretan orang-orang kaya di dunia terdiri dari CEO sekaligus pemilik perusahaan. Beberapa bahkan tidak lulus kuliah. Tapi bukan berarti Anda jadi mengenyampingkan pendidikan.

Mereka yang bergelar PHD pun banyak yang kaya raya. Sebut saja Stephen Hawking dengan total kekayaan hingga Rp 264 miliar.

 

Berinvestasi

Tanpa memiliki penghasilan atau perusahaan sendiri pun, sebenarnya Anda masih berpeluang menjadi miliarder. Caranya adalah dengan berinvestasi. Sudah banyak deretan orang yang menjadi miliarder lewat investasi.

Salah satunya adalah Jim Goetz. Lewat investasi di aplikasi WhatsApp, dia berhasil melipatgandakan uang US$ 60 juta menjadi lebih dari US$ 3 miliar. Bahkan dirinya berhasil mencatatkan diri sebagai pelaku salah satu transaksi terbaik sepanjang sejarah dunia venture capital. (Baca juga: Cara Miliarder Kelola Uang agar Makin Kaya)

Selama ini menjadi kaya raya dihubungkan dengan penghasilan besar. Dengan memiliki penghasilan besar, perlahan-lahan Anda bisa mengumpulkan sejumlah aset. Hal ini tidak selalu benar.

Misalnya penghasilan si A Rp 10 juta per bulan, namun si A hanya menyisihkan lima persen per bulan atau Rp 500 ribu untuk investasi. Sedangkan si B yang penghasilannya hanya Rp 5 juta per bulan menyisihkan 30 persen atau Rp 1,5 juta.

Jika nilai investasi tumbuh mencapai 20 persen per tahun, maka setelah 10 tahun, si A hanya mendapatkan Rp191 juta. Sedangkan si B mendapatkan Rp 573,5 juta.

Bagaimana, rencana apa yang sudah Anda siapkan untuk menjadi miliarder?