Sukses

Petani Minta Pemerintah Pangkas Impor Tembakau

Pemerintah harus mampu memahami kondisi petani saat ini, di mana tanaman tembakau lokal tidak banyak terserap oleh pabrikan rokok.

Liputan6.com, Jakarta Petani tembakau dalam negeri meminta pemerintah mengurangi impor tembakau. Selama ini tembakau hasil petani lokal belum terserap secara maksimal sehingga dinilai masih mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nurtantio Wisnubrata mengatakan,‎ pemerintah harus mampu memahami kondisi petani saat ini, di mana tanaman tembakau lokal tidak banyak terserap oleh pabrikan rokok dikarenakan anomali cuaca.

"Akibat anomali cuaca ini sekitar 50 persen-60 persen tanaman tembakau mengalami gagal panen. Sedangkan sisanya sekitar 40 persen yang tidak terserap industri hasil tembakau (IHT)," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Fakta tersebut, Wisnu meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) untuk‎ memahami kondisi petani tembakau saat ini. Kementan diminta tidak hanya menerima laporan dari perusahaan-perusahaan multinasional yang memiliki keuntungan besar dalam masuknya impor tembakau.

“Dalam konteks itu, Kementan belum hadir dalam memproteksi petani tembakau," kata dia.

Sementara terkait anggapan jika impor tembakau dibuka karena tidak bisa dipenuhi dari dalam negeri, Wisnu menilai hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Dia khawatir hal ini hanya menjadi alasan bagi kartel impor oleh perusahaan multinasional di sektor IHT untuk mendapatkan keuntungan besar.

“Kartel impor tembakau merupakan bentuk penzaliman terhadap penderitaan petani tembakau,” tandas dia.(Dny/Nrm)

Video Terkini