Liputan6.com, Jakarta Produsen ban lokal mengeluhkan serbuan ban impor ilegal ke pasar dalam negeri. Ban impor tersebut mayoritas berasal dari ‎Tiongkok dan India.
Ketua Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI)‎ Aziz Pane mengatakan, saat ini Indonesia menjadi sasaran empuk dari produsen ban asal kedua negara tersebut. Hal tersebut sebagai dampak dari pengalihan pasar ban setelah permintaan dari Eropa dan Timur Tengah menurun drastis.
‎"Setidaknya pasar di dalam negeri dibanjiri 2 juta ban impor per tahun, yang masuk ke pasar lokal secara ilegal," ujar ‎dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Menurut Aziz, secara keseluruhan industri ban dalam negeri saat ini telah menyerap 258 ton karet alam atau 44 persen konsumsi karet alam nasional. Sementara hasil produksi ban nasional telah dapat memenuhi kebutuhan domestik.
"Dan telah lama dipercaya industri otomotif seperti Toyota, Honda, Yamaha, Suzuki, Mitsubishi dan lain lain," kata dia.
Selain memenuhi kebutuhan lokal, lanjut Azis, sebagian besar untuk produksi ban dalam negeri telah diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Eropa. "Dengan nilai ekspor mencapai US$ 2 miliar per tahun," tandas dia.
2 Juta Ban Ilegal Tiongkok dan India Serbu Pasar Indonesia
Hasil produksi ban nasional telah dapat memenuhi kebutuhan domestik.
Advertisement