Liputan6.com, Jakarta - Produsen mobil mewah Ferrari kepincut berinvestasi di Jawa Timur (Jatim). Perusahaan asal Italia ini akan membangun pabrik di dua lokasi, yakni Sidaorjo dan Lamongan dengan nilai investasi sekitar US$ 1,3 miliar atau setara Rp 17,42 triliun (kurs Rp 13.400 per dolar AS).
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo mengatakan, proses komunikasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dengan pihak Ferrari masih terus berlangsung hingga saat ini terkiat rencana penanaman modal perusahaan berlogo kuda jingkrak itu.
Pemprov telah menyiapkan dua lokasi yang tepat bagi Ferrari untuk membangun pabrik. Lokasi pabrik, sambungnya, harus dekat dengan area penghasil garam untuk menjaga kualitas baja supaya tahan karat.
Advertisement
"Ada dua tempat, di Lamongan yang sudah tersedia lahan seluas 100 hektare (ha) untuk pabrik hi-tech dan 1.000 ha lahan di Sidoarjo untuk bangun pabrik (spare part) konten-konten di Italia dan Inggris dibuat di Jatim," kata Pakde Karwo di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Baca Juga
Dijelaskannya, Ferrari investasi bukan untuk memproduksi mobil kelas premium di Jatim, melainkan komponen-komponen atau suku cadang mobil kelas menengah. Komponen mobil yang diproduksi di Jatim, rencananya akan diekspor ke berbagai negara di Asia.
"Ferrari beralih pada produk bukan luxury tapi untuk kelas menengah dan komponennya nanti diekspor lagi ke Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan," tutur Pakde Karwo.
Nilai investasi yang akan dibenamkan untuk membangun pabrik di Jatim, katanya, total mencapai US$ 1,3 miliar. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah seiring adanya investasi lanjutan. "Investasi pertama ini total nilanya US$ 1,3 miliar. Nanti akan ada investasi lanjutan karena ada pengembangan produk," jelasnya.
Pakde Karwo menuturkan, Ferrari tertarik menanamkan modalnya di Jatim, khususnya di Sidoarjo dan Lamongan dinilai lebih kompetitif dibanding kawasan negara lain. Indonesia dianggap lebih dekat dengan negara-negara tujuan ekspor utama Ferrari, yakni Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan. "Jadi total biaya produksi lebih rendah kalau dibangun di sini. Lebih kompetitif dan bisa lebih untung," terangnya.
Saat ini, kata Pakde Karwo, Pemprov Jatim masih dalam tahap pembicaraan dengan Ferrari untuk merealisasikan investasi ini. Pemprov akan mengembangkan pelabuhan di bawah PT Pelindo, seperti memperbesar dermaga 3 dan 4, pergudangan, dan lainnya. "Ini masih dibicarakan. Jadi belum tahu kapan mulai investasi atau bangun pabrik," ucap dia.
Fasilitas
4 Fasilitas Untuk Ferrari
Pakde Karwo mengaku, Ferrari tidak meminta syarat apapun untuk menanamkan modalnya di Jatim. Pemprov Jatim justru akan memberikan 4 fasilitas atau garansi bagi Ferrari. "Tidak ada syarat, malah kita garansi," tegasnya.
Pertama, seluruh perizinan akan diurus pemerintah provinsi.
Kedua, penyediaan lahan oleh pemerintah.
Ketiga, membuat kelas khusus untuk mendidik dan melatih keterampilan dari pekerja di pabrik Ferrari. "Kami akan lakukan standarisasi buruh dengan membuat kelas khusus untuk mendidik mereka," jelas Pakde Karwo.
Keempat atau terakhir adalah jaminan pasokan listrik karena pembangkit listrik di Jatim kelebihan listrik 2.300 Mw. (Fik/Gdn)