Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah diproyeksi masih fluktuatif sampai akhir tahun. Lantaran pelaku pasar masih mencermati rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Reny Eka Putri mengatakan, saat ini pelaku pasar sedang menunggu kepastian terkait dengan kenaikan suku bunga tersebut. Beberapa poin yang dicermati pelaku pasar yakni mengenai tempo atau waktu kenaikan dan besaran kenaikan suku bunga.
"Jadi mungkin masih wait and see perilaku investor itu. Apabila kemudian ada pernyataan lanjutan Bank Sentral AS dapat menjadi antisipasi juga bagi pasar," kata dia di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Dia menuturkan, jika kenaikan suku bunga tidak besar serta berlangsung lebih cepat akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar. Reny bilang, efek terhadap rupiah pun tidak besar dan diperkirakan rupiah di level Rp 13.100 sampai Rp 13.200 per dolar AS sampai akhir tahun.
Baca Juga
"Kalau hanya 25 basis poin masih cukup relevan tidak akan terlalu mengguncang rupiah. Memang saat ini psikologis pasar yang membuat permintaan dolar meningkat," kata dia.
Sebaliknya, jika kenaikan suku bunga AS sangat besar maka rupiah diperkirakan terpukul. Menurut dia, rupiah bisa mencapai Rp 13.600 sampai dengan Rp 13.700 per dolar AS pada akhir tahun.
"Kita sih masih hampir Rp 13.600 sampai Rp 13.700 per dolar tidak sampai Rp 14.000 kalau di luar ekspektasi," ujar dia.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa sore, posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.443. Sepanjang hari ini rupiah berada di kisaran 13.380-13.460. (Amd/Ahm)
Advertisement