Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai saat ini.
Meski ekonomi Indonesia sedikit melemah menjadi 5,02 persen pada kuartal III 2016, namun angka itu masih cukup tinggi jika dibandingkan negara lain.
Dengan pencapaian itu, Jokowi mengaku tetap optimistis ekonomi Indonesia akan mendapatkan pondasi yang lebih baik pada 2017 untuk tancap gas di tahun-tahun berikutnya.
"Kalau dilihat dari survei, negara mana di dunia yang paling optimis, kita ada di posisi nomor dua, setelah Tiongkok, itu Indonesia," kata Jokowi di acara Bankers Dinner di JCC, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Baca Juga
Mengulas pada kinerjanya dalam menjaga ekonomi Indonesia 2016, Jokowi mengaku‎ berbagai sentimen yang timbul dari dunia internasional cukup membuat dirinya tidak mudah dalam menjalankan berbagai misi ekonominya.
Meski begitu, Jokowi mengaku hal itu bisa ditanganinya. Terbukti selain pertumbuhan ekonomi yang masih konsisten di atas lima persen, angka inflasi sampai saat ini juga masih terjaga. Sampai akhir tahun, Jokowi memperkirakan inflasi akan ada di 3,3 persen.
‎"Defisit transaksi berjalan juga masih di posisi dapat dikendalikan. Jadi kalau ada isu memang kita ini senangnya gosip sama isu. Jadi kalau ada isu kecil, digedein. Ini yang menyebabkan kita terkadang tidak ada rasa optimis yang tinggi, padahal menurut survei berbeda," papar Jokowi.
Untuk tahun depan, Jokowi mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satu yang membuat dirinya belum puas adalah tingkat kemudahan memulai usaha (Ease of Doing Business) yang ditargetkan bisa menembus peringkat 40. "Maka dari itu deregulasi akan terus kita lakukan," tutur dia. (Yas)
Advertisement