Sukses

Pengusaha Minta Pemerintah Permudah Proyek Pembangkit Listrik

Program pemerintah terkait pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) diharapkan dapat mengatasi defisit kelistrikan nasional.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha meminta pemerintah mempercepat pembangunan pembangkit listrik untuk menunjang kegiatan ekonomi dan bisnis di dalam negeri. Selama ini pertumbuhan pasokan listrik belum mampu mengimbangi pertumbuhan kebutuhannya.

Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan, jumlah penduduk Indonesia diprediksi mencapai 285 juta orang pada 2030. Sedangkan ketersediaan listrik sebesar 9,5 persen per tahun atau mencapai 777 terawatt per hour (TWh).

‎"Kebutuhan listrik tumbuh 2 kali lipat dibandingkan produksinya," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Menurut Hilmi, program pemerintah terkait pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) diharapkan dapat mengatasi defisit kelistrikan ini. Namun agar program tersebut bisa berjalan sesuai target, diperlukan regulasi yang mempermudah proses pembangunan pembangkit listrik.

‎"Maka regulasi yang memberikan kemudahan dalam pembangunan pembangkit listrik ini dibutuhkan," tegas dia.

Selain soal listrik, lanjut Hilmi, Indonesia juga masih dihadapkan dengan masalah ketergantungan pada energi fosil. Pada konsumsi energi fosil Indonesia pada 2030 diprediksi mencapai 9,4 juta barel setara minyak per hari. Sedangkan produksinya hanya 5,4 juta barel setara minyak per hari.

"77 persen masih energi fosil seperti batubara dan minyak‎. Kalau kita bicara eksplorasi migas di Indonesia timur, untuk satu sumur kosong itu butuh biaya (eksplorasi) sebesar US$ 100 juta," tandas dia.(Dny/Nrm)
‎