Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya Tbk meyakini proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan selesai pada waktunya. Ini seiring lengkapnya berkas perizinan pembangunan dan pembebasan lahan yang segera rampung.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo mengatakan, pembebasan lahan kereta cepat mencapai 85 persen. Targetnya, pembebasan lahan ini akan rampung seluruhnya pada Desember tahun ini.
Baca Juga
"Semua izin sudah lengkap tanah 85 persen. Desember ini 100 persen," kata dia dalam acara CEO Forum di JCC Senayan Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Dia menambahkan, persoalan lahan di wilayah Bandara Halim Perdanakusuma juga bukan masalah. "Kemarin baru ratas, kemarin diputuskan untuk diberikan. Mungkin Presiden minggu ini akan melihat lokasinya," tambah dia.
Sejalan dengan itu Bintang menuturkan, perseroan saat ini telah mendatangkan alat-alat berat guna mendukung pembangunan proyek ini. Selain itu, perseroan juga menyiapkan pembangunan pabrik precast beton.
"Sudah mulai diimpor karena itu ada satu alat bentangan girder box panjang tiang ke tiang 30 meter beratnya 950 ton. Jadi kami sedang menyiapkan pabrik-pabrik precast beton itu di sepanjang rel. Karena nggak mungkin kita moving truk melalui jalan raya," tandas dia.
Advertisement
Adapun pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung berada ada di bawah naungan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
KCIC merupakan perusahaan patungan empat BUMN Indonesia yang terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Wijaya Karya (Wika), PTPN VIII, dan PT Jasa Marga. Keempat perusahaan BUMN ini tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia. Sementara Tiongkok diwakili China Railways.
Kerja sama business to business (B to B) ini dengan porsi saham 60 persen Indonesia dan 40 persen Tiongkok. Salah satu yang akan mendukung pendanaan proyek kereta cepat ini adalah China Development Bank (CDB). (Amd/Nrm)