Sukses

Menko Darmin: Proyek Listrik 35 Ribu MW Jadi Rebutan Investor

Salah satu negara yang tertarik menanamkan modalnya di sektor pembangkit listrik, khususnya program 35 ribu MW adalah Iran.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi untuk membangun megaproyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (MW) hingga 2019. Proyek yang diperkirakan menelan investasi sekitar Rp 1.100 triliun ini dinilai masih menjadi rebutan investor dalam maupun luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, salah satunya Iran yang tertarik menanamkan modalnya di sektor pembangkit listrik, khususnya program 35 ribu MW.

Minat investasi tersebut disampaikan langsung Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Islam Iran, Mahmoud Vaezi.

Darmin dan Vaezi membicarakan kerja sama ekonomi dan perdagangan pada Sidang Komisi Bersama Ekonomi (SKB) Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan antar kedua negara. Indonesia-Iran ingin memulihkan hubungan dagang ini setelah bertahun-tahun terhenti akibat sanksi yang diberikan kepada Iran.   

"Mereka (Iran) mau bangun kilang dan pembangkit listrik. Mereka bilang kalau masih ada dan diberi kesempatan mau investasi di proyek 35 ribu MW," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Menurut Darmin, proyek 35 ribu MW sangat banyak. Namun banyak orang termasuk investor yang menganggap proyek tersebut sudah habis diminati investor lain.

Ini yang membuatnya Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini yakin, proyek pembangkit listrik 35 ribu MW memang diminati investor.

"Orang tahunya sudah habis, maksudnya dibagi-bagi ke investor lain. Jadi banyak pihak yang nyari, bisa tidak dapat itu (proyek) Kita mau bangun kalau dikasih investasi itu. Jadi peminatnya 35 ribu MW banyak," terangnya.

Untuk permintaan Iran menanamkan modal di sektor pembangkit listrik 35 ribu MW, Darmin mengatakan, telah berdiskusi dengan pemerintah maupun pengusaha Iran. Pada dasarnya, Indonesia membuka pintu bagi pemerintah maupun investor Iran untuk investasi di proyek tersebut.

"Kita bilang kalau tertarik ya silakan, tinggal hubungi PLN. Tadi pagi mereka juga sudah bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), jadi mestinya sudah bilang," ucap Darmin.(Fik/Nrm)

Â