Liputan6.com, London - Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) mengungkap perbaikan ekonomi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini tidak memberikan pengaruh signifikan bagi masyarakat kelas bawah. Mirisnya lagi, angka pendapatan kelas bawah tidak berubah banyak sejak krisis keuangan pada 2008.
Melansir CNNmoney, Sabtu (26/11/2016), 10 persen orang termiskin dunia, pendapatannya turun hingga 16,2 persen pada 2007 hingga 2010. Namun, pendapatan golongan kaya hanya turun 4,6 persen dalam kurun waktu yang sama.
Setelah perbaikan ekonomi dilakukan dalam waktu 2010 hingga 2014, pendapatan yang didapat masyarakat kelas bawah tidak berubah banyak.
Advertisement
Baca Juga
Laporan tersebut menyebut, pendapatan mereka hanya naik 1,6 persen, sangat kecil dibandingkan dengan golongan kaya yang mampu mendapat kenaikan pendapatan hingga 5,2 persen.
"Imbas perbaikan ekonomi dunia tidak dengan merata dirasakan oleh berbagai golongan," tulis laporan tersebut.
Lebih lanjut laporan tersebut juga menyebutkan, angka pendapatan yang didapat golongan miskin kini justru 14 persen lebih sedikit dibanding yang mereka bisa dapatkan sebelum krisis. Hal ini banyak dirasakan terutama bagi orang miskin di negara berkembang.
Di Amerika Serikat, pendapatan dari golongan kaya 8,7 kali lebih besar dibanding mereka yang hidup di kelas bawah. Sementara di negara Eropa antara lain Islandia, Norwegia dan Denmark, kesenjangan pendapatan bisa lebih kecil dirasakan oleh penduduknya.
Para pemimpin dunia setuju kesenjangan ekonomi merupakan satu masalah yang harus cepat diselesaikan. Oleh karena itu, pertemuan G20 di China menjadikan hal ini sebagai salah satu pembahasan utama. (Vna/Ahm)
Â