Liputan6.com, Jakarta Satu lagi kesempatan bagi para pengembang Informasi Teknologi (IT) muda. Perusahaan start up nasional Go-Jek Indonesia membuka program magang bagi mahasiswa. Melalui GO-JEK Internship Program, mahasiswa bisa menimba ilmu di perusahaan penyedia jasa layanan aplikasi ini.
“Keuntungannya adalah kalau mahasiswa itu punya ide tentu bisa disalurkan, serta buat mereka tentu program ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan ilmu langsung dari praktisi IT. Dan kalau kinerja selama program itu memuaskan bukan tidak mungkin akan direkrut oleh GO-JEK,” ujar Head of Product GO-JEK Indonesia, Lutvi Rosyadi.
Advertisement
Baca Juga
Program magang ini diumumkan pada ajang GDGD DevFest Yogyakarta 2016. Sebab ajang ini dinilai menjadi salah satu kesempatan menjaring bakat-bakat muda yang penuh dengan ide dan inovasi baru.“Tentu bibit-bibit potensial ini banyak datang dari kampus-kampus,” jelas Lutvi.
GDGD DevFest Yogyakarta 2016 juga diisi para expert di bidangnya masing masing, seperti Google Expert, CEO dari berbagai startup teknologi dan CTO dari startup yang merupakan alumni dari Google Launchpad Accelerator batch pertama.
Lutvi menyebutkan, tiga hal yang dipegang perusahaan dalam mengembangkan bisnis berbasis IT adalah speed, innovation, dan social impact. Kecepatan dan inovasi dalam mengembangkan aplikasi sangat penting agar perusahaan terus berkembang dan tidak tertinggal dari kompetitor.
Sedangkan social impact merupakan kebutuhan dasar lain di mana teknologi yang dikembang mesti membawa pengaruh bagi masyarakat. “Kalau punya aplikasi yang cepat dan inovatif tapi tidak membawa dampak untuk masyarakat tentu nilai akan berkurang,” ujar Lutvi.
Hingga kini, GO-JEK telah resmi beroperasi di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, dan Balikpapan dengan rencana pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.