Sukses

4 Kebiasaan Buruk soal Keuangan dari Serial TV Gilmore Girls

Untuk mempelajari sesuatu atau mendapatkan pengalaman bisa dari mana saja termasuk soal keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mempelajari sesuatu bahkan soal keuangan bisa dari mana saja. Termasuk dari serial televisi. Nah, bagi Anda memasuki remaja dan duduk di bangku kuliah di sekitar tahun 2000-an mungkin tak asing dengan serial televisi "Gilmore Girls".

Serial televisi bergenre drama komedi ini menceritakan orangtua tunggal Lorelai Gilmore yang membesarkan putri semata wayangnya Rory Gilmore. Serial ini mengeksplore isu keluarga, persahabatan dan cinta.

Ketika itu Lorelai memiliki anak di usia muda membuat ia harus mandiri dan berjuang sendiri untuk membesarkan putrinya. Ia pun bekerja sebagai penjaga penginapan.

Dalam perjalanannya membesarkan putrinya, Lorelai pun meminjam uang kepada orangtuanya agar dapat mampu menyekolahkan putrinya di sekolah swasta terbaik. Kini serial tersebut kembali tayang pada  2016 ini dengan cerita baru.

Akan tetapi, dari serial tersebut dapat dilihat kebiasaan buruk soal keuangan dari Gilmore Girls  yang sebaiknya dihindari, berikut seperti dikutip dari laman Marketwatch Selasa (29/11/2016):

1.  Pesan makanan setiap waktu

Salah satu kebiasaan yang disukai kebiasaan keluarga Gilmore adalah makan. Mereka pun sering kali mengemil di luar rumah dan memesan pizza. Keluarga Gilmore baru makan sehat ketika pergi makan malam di rumah orangtua Lorelai.

Memesan makanan di luar dan makan di restoran ternyata salah satu yang dapat membuat pengeluaran seseorang seret.

Berdasarkan survei Butterball, perusahaan Turki menyebutkan kalau orang Amerika Serikat menghabiskan uang US$ 1.100 per tahun untuk memesan makanan. Bahkan memesan makanan bisa dua kali dalam sehari.

2 dari 3 halaman

Tak Siapkan Dana Pendidikan

2. Tidak siapkan dana pendidikan

Bila Anda penggemar serial Gilmore Girls, pasti masih ingat ketika Lorelai dan Rory memiliki rutinitas untuk makan malam bersama dengan orangtua Lorelai. Hal itu tak lepas dari Lorelai meminjam uang kepada orangtuanya untuk biaya sekolah Rory di Chilton, sekolah swasta yang dapat membantu Rory masuk ke universitas bergengsi di AS.

Orangtuanya pun memberikan pinjaman itu dengan catatan untuk makan malam bersama setiap Jumat. Usai Lorelai melunasi utangnya, Rory pun meminta kakek dan neneknya untuk membantu dia membayar biaya kuliah di Universitas Yale.

Biaya kuliah setiap tahun selalu naik. Di AS, 70 persen lulusan sarjana keluar dengan memiliki utang pendidikan.  Orangtua kadang tidak menyiapkan dana pendidikan lebih tinggi untuk anak-anaknya.

 

3 dari 3 halaman

Atasi masalah dengan belanja


3. Atasi masalah dengan berbelanja

Begitu mudahnya membeli sesuatu untuk barang yang tidak Anda butuhkan saat sedh. Hal itu alami Emily Gilmore, nenek rory. Ketika dirinya memiliki masalah komunikasi dengan suaminya, ia akan pergi berbelanja untuk barang-barang mahal seperti ornamen gelas, bahkan baju pengantin.

Berdasarkan survei CreditCards.com pada 2014 menyebutkan kalau emosi mendorong seseorang untuk berbelanja. 75 persen orang AS pun merupakan pembeli impulsif yang bisa belanja lantaran sedih, marah dan bahagia.

Dari survei itu menyebutkan kalau 49 persen yang berbelanja karena itu menarik, 30 persen karena bosan, 22 persen karena sedih, dan 9 persen ketika marah.

Ada sejumlah cara untuk menghindari Anda membeli barang lantaran emosi. Salah satunya dengan mengidentifikasi pendorong utamanya. Paksa diri Anda untuk menunggu sebelum membeli dan memikirkan apakah barang itu sangat dibutuhkan di masa depan.

4. Menempatkan dana pensiun di tempat berisiko

Usai ayah Lorelai seorang direktur perusahaan asuransi terpaksa pensiun maka dia pun memilih untuk membangun firmnya. Untuk mewujudkannya ia pun menggunakan dana pensiun sebagai pinjaman. Meski cara cepat menggunakan uang pensiun sebagai jaminan tapi tak sebaiknya dilakukan.