Liputan6.com, Batam - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau memastikan sejauh ini tidak ada penarikan uang secara masif di wilayah tersebut. Ini terkait beredarnya isu penarikan dana besar-besaran (rush money) di bank.
"Tidak terjadi rush money di sini," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra saat berbincang dengan Liputan6.com di Batam, Senin (28/11/2016).
Ia menyatakan aktivitas perbankan tetap berjalan normal hingga Jumat pekan lalu. Kalaupun ada penarikan dana dari tabungan, jumlahnya tidak signifikan. Apalagi beberapa perusahaan dan institusi saat ini memang menarik dana untuk pemberian gaji.
Baca Juga
"Uang keluar hingga saat ini sekitar Rp 35 miliar hingga Rp 105 miliar itu masih katagori wajar," jelas dia.
Dia melanjutkan, demikian pula perihal perpindahan uang antar bank konvensional ke syariah.
Advertisement
Dia mengakui, sampai kini memang tidak ada larangan untuk memindahkan dana, selama uang itu berputar di bank. "Yang tidak boleh itu penarikan uang di simpan di rumah ataupun dibawa ke luar (negeri)," jelas Gusti.
Menurut dia, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menarik dana secara besar-besaran dengan melihat kondisi perekonomian Indonesia yang tengah stabil, seperti di Kepulauan Riau.
"Kondisi sirkulasi keuangan di bank kepri cenderung stagnan. Bahkan sangat normal tidak ada dampak dari isu rush money yang beredar di Medsos," jelas Gusti.
Sementara di masyarakat, salah satu warga Batam sempat mengaku kesulitan saat ingin menarik uang tunainya di bank.
"Sekarang sudah mulai sulit mau menarik uang kisaran Rp 100 juta," kata Nur Sandi di Kantor Pemko Batam.
Dia pun meminta perbankan tidak mempersulit bagi masyarakat yang ingin menarik dananya dari bank.