Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan pembiayaan senilai Rp 1,7 triliun dan US$ 230 juta atau sekitar Rp 3,11 triliun (asumsi kurs Rp 13.561 per dolar Amerika Serikat) kepada PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk membantu membiayai pengembangan bisnis perseroan.
Perjanjian kredit tersebut ditandatangani oleh Alexandra Askandar selaku SEVP Bank Mandiri dan Achmad Sudarto sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam Tbk di Plaza Mandiri, Jakarta.
"Kerja sama tersebut merupakan implementasi sinergi BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi dan infrastruktur serta penciptaan kemandirian ekonomi," kata Alexandra, Rabu (30/11/2016).
Ia menambahkan, hal itu seperti pada fasilitas kredit berskema supplier financing. Pada fasilitas itu terdapat BUMN yang menjadi penyuplai kebutuhan infrastruktur Bukit Asam, yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Baca Juga
"Pembiayaan ini membuktikan komitmen kuat kami untuk mendukung pertumbuhan industri strategis dalam negeri, seperti sektor pertambangan, agar mampu memenuhi kebutuhan domestik ataupun pasar luar negeri," ucap Achmad Sudarto‎.
Dari nilai pembiayaan yang disepakati, sebesar US$ 100 juta berskema pinjaman fasilitas khusus untuk membiayai belanja modal dan kredit US$ 130 juta adalah pinjaman treasury line untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas dalam operasional perusahaan.
Selanjutnya, fasilitas supplier financing Rp 700 miliar dan fasilitas trust Receipt Non-LC sebesar Rp 700 miliar dimaksudkan untuk memperlancar proses pembayaran kepada supplier Bukit Asam. Serta, fasilitas invoice financing Rp 300 miliar untuk mempercepat penerimaan hasil penjualan batu bara Bukit Asam.
Hingga November 2016, penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor pertambangan mencapai Rp 13,8 triliun, tumbuh 20,2 persen dari periode sama tahun lalu.‎ (Yas)
Advertisement