Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan‎ Enggartiasto Lukita mengaku tidak mempermasalahkan larangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan efisiensi kunjungan kerja dan iring-iringan patroli pengawalan.
Enggartiasto mengatakan, selama ini dirinya hanya menggunakan iring-iringan patroli secukupnya. Dia juga mengaku tidak membawa banyak ajudan saat datang ke suatu daerah atau hadir dalam sebuah acara.
"Rombongan itu tidak banyak, yang terkait saja. Misalnya eselon I pasti Dirjen PPI dan eselon II terkait tergantung bidangnya. Di bawah 4-5 orang. Tidak pakai ajudan," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Sementara imbauan agar tidak berbelanja atau menerima cenderamata saat menunjungi suatu daerah, Enggartiasto Lukita mengatakan, dirinya hanya berbelanja batik seperlunya. Itu pun lebih banyak dilakukan jika pulang ke kampung halaman.
Baca Juga
"Saya memang tidak belanja. Saya belanjanya batik, apalagi kalau pulang kampung dan itu wajib. Tapi itu bagus karena sebenarnya bapak Presiden memberikan contoh, beliau membuat sederhana dan tidak kemana-mana," kata dia.
Begitu juga saat menghadiri sebuah pertemuan di luar negeri, Enggartiasto mengaku jarang berpelesiran di negara yang dikunjunginya. Sebab sudah disibukkan dengan agenda pertemuan yang padat.
‎"Saya juga waktu ke APEC, saya mondar mandir ke tempat meeting, hanya untuk jalan sekitar itu. Tidak ada kesempatan karena kita balik langsung. Jadi aktivitas kerja saja. Tapi secara pribadi saya bersyukur, karena waktu Ketua Umum REI saya hampir semua negara dan setiap tahun harus wajib ke luar negeri sebagai Ketua Umum," ujar dia.
Advertisement