Sukses

Aksi Damai 2 Desember, Rupiah Menguat ke 13.491 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada hari dimana terdapat aksi demo 2 Desember

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Jika berlangsung damai, Demo 2 Desember tidak banyak berpengaruh kepada pergerakan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Jumat (2/12/2016), rupiah dibuka di angka 13.524 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.565 per dolar AS.

Rupiah bahkan sempat menyentuh level 13.491 per dolar AS pada perdagangan pukul 09.35 WIB. Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.491 per dolar AS hingga 13.539 per dolar AS.

Sedangkan Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.524 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.582 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah akan bergerak pada rentang 13.500-13.620 per dolar AS di perdagangan hari ini.

"Demo 2 Desember kan sudah diredam, sehingga saya percaya tidak ada gejolak karena kondisi domestik kita tenang-tenang saja. Jadi saya perkirakan rupiah di level 13.500-13.620 per dolar AS hari ini," ujarnya dia.

Ariston menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah bersafari ke partai politik, organisasi masyarakat (ormas) Islam, dan berbagai pihak terkait lainnya untuk meredam keadaan yang sempat memanas.

"Jadi sudah menunjukkan sinyal bahwa akan aman-aman saja. Bahwa tidak ada masalah di dalam negeri kita, meskipun ada demo 2 Desember," tuturnya.

Sedangkan ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah memang sempat menguat di perdagangan Kamis akhirnya ditutup tidak berubah walaupun di Asia mayoritas kurs menguat terhadap dolar AS.

Fokus hari ini memang tertuju ke aksi Demo 2 Desember yang diharapkan berlangsung damai. "Hal ini mendorong sentimen positif pada rupiah walaupun kekhawatiran atas kerusuhan masih tersisa," jelas dia. (Gdn/Ndw)

 

Video Terkini