Liputan6.com, Jakarta - Aksi damai 2 Desember dan demo buruh pada Jumat (2/12/2016) diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Lantaran kondisi aksi damai 2 Desember saat ini sangat berbeda jauh dengan situasi demo 1998 ketika krisis moneter terjadi.
"Demo tidak banyak dampaknya ke ekonomi kita. Perusahaan juga hanya meliburkan yang lokasinya sama dengan lokasi demo," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Benny Soetrisno saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat ini.
Dia beralasan, aksi damai 2 Desember ini meski dalam skala yang besar tidak akan mengganggu perekonomian karena demo sudah direncanakan jauh-jauh hari, baik lokasi, tanggal, maupun jam aksi.
"Jadi masyarakat, pengusaha akan cerdas menyikapinya. Lagian ini demo tidak seperti demo 1998 yang tidak terkendali, sehingga masyarakat, pengusaha, termasuk investor tidak khawatir," tegas Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu.
Menurut Benny, demo 2 Desember tentu mengganggu kelancaran logistik barang dan mobilisasi orang untuk berbelanja, tapi tidak dengan kegiatan ekonomi informal. Bisnis informal akan tetap berjalan, malah diprediksi meningkat.
"Penjualan kaos, sarung, penyewaan bus, dan transportasi umum lainnya, minuman, serta makanan dan alas untuk sholat akan semakin meningkat penjualannya," kata dia.
Â
Advertisement