Sukses

Perguruan Tinggi Minta Terlibat dalam Pengadaan Energi Terbarukan

Pemerintah sudah seharusnya berpikir untuk mengalihkan bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan.

Liputan6.com, Jakarta Pasokan energi baru dan terbarukan dinilai mendesak segera dilakukan pemerintah. Ini mengingat kebutuhan energi Indonesia lebih besar dibanding dengan negara ASEAN lainnya.

Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Padjajaran, Ina Primiana mengatakan, saat ini kebutuhan energi Indonesia mencapai 44 persen di kawasan Asia Tenggara.

Kemudian disusul Malaysia 23 persen, Thailand 20 persen. Bahkan, kebutuhan energi Indonesia akan terus bertambah.

"Oleh karenanya, Indonesia memerlukan suatu solusi, untuk mengantisipasi kelangkaan sumber energi, dengan menciptakan energi baru terbarukan untuk bisa dimanfaatkan oleh industri kita," kata dia di Jakarta, Senin (5/12/2016).

Dia berharap, perguruan tinggi turut terlibat dalam pengembangan energi baru dan terbarukan tersebut. Sebab perguruan tinggi memiliki peran besar dalam pengembangan energi.

"Dan penciptaan energi alternatif ini bisa dimulai dari perguruan tinggi sebagai salah satu unsur utama dalam menggali, meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan," jelas Ina.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah sudah seharusnya berpikir untuk mengalihkan bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan.

Apalagi dalam 13 tahun ke depan Indonesia akan kehabisan minyak dan gas bumi. Sehingga, mesti ada solusi untuk memenuhi kebutuhan industri.

"Harus ada komitmen dan regulasi yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi masalah energi ini. Kemudian yang kedua, harus ada kepastian hukum dari regulasi, dan terakhir harus ada regulasi keuangan," kata pria yang akrab disapa Aher tersebut.

Khusus untuk Jawa Barat, dia mengatakan telah memadai untuk pengembangan energi baru terbarukan. Namun, tetap perlu dorongan untuk swasembada energi.

"Kita ingin merumuskan usulan agar pemerintah beralih ke energi terbarukan. Kalau di Jawa Barat saat ini  memadai kondisinya, tapi kita bicara Indonesia agar ada swasembada energi, bukan berbasis fosil tapi energi terbarukan," tandas dia.(Amd/Nrm)