Liputan6.com, Medan - Pembangunan jaringan rel kereta api (KA) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara, merupakan bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur pemerintah. Adapun jalur rel tersebut menghubungkan KEK Sei Mangkei ke jalur KA eksisting di Stasiun Perlanaan – Medan – Belawan.
Direktur Komersial dan TI PT KAI, M. Kuncoro Wibowo mengatakan, pembangunan jalur KA dari Sei Mangkei ke Belawan telah selesai. Oleh sebab itu, saat ini KAI tengah melakukan uji coba operasional KA peti kemas menggunakan satu unit lokomotif CC201 dan 11 gerbong datar 22 TEUs dengan jarak tempuh 139 km dan waktu tempuh 256 menit.
"Untuk tahap awal uji operasi, lintas Sei Mangkei-Belawan akan dilayani oleh satu KA dengan kapasitas angkut maksimum 30 TEUs," katanya, Senin (5/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Ke depan, dengan dioperasikannya kereta barang yang menghubungkan KEK Sei Mangkei ke Pelabuhan Belawan dan selanjutnya ke Pelabuhan Kuala Tanjung, diharapkan dapat mendorong kelancaran arus distribusi barang khususnya angkutan logistik, yang pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, khususnya wilayah Sumatera.
Ujic oba operasional KA ini disaksikan oleh Direktur Sarana Perkeretaapian Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI Hotma P. Simanjuntak, Direktur jenderal industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, Kepala Bappeda Sumatera Utara Arsyad dan Bupati Simalungun, JR. Saragih, beserta jajaran masing-masing di Stasiun Sei Mangkei.
Dalam kesempatan ini, KAI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Perkebunan Nusantara III dan PT Pelindo I untuk melakukan kerja sama pengangkutan barang menggunakan kereta api dari KEK Sei Mangkei ke Pelabuhan Belawan atau Pelabuhan Kuala Tanjung.
MoU ditandatangani oleh Direktur Komersial dan TI PT KAI, M. Kuncoro Wibowo; Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III, Elia Masa Manik; dan Direktur SDM PT Pelindo I, M. Hamid setelah pelaksanaan ujicoba operasional KA peti kemas lintas Sei Mangkei-Belawan di Stasiun Sei Mangkei.
Kuncoro menuturkan, dengan ditandatanganinya MoU ini, pihaknya sepakat untuk bersinergi mendukung perekonomian Indonesia dengan mempercepat arus barang. Dengan angkutan massal kereta api, diharapkan distribusi barang menjadi lebih dan mengurangi macet, polusi, serta beban jalan raya.
"Kami melihat ada beberapa potensi dari industri di KEK Sei Mangkei yang dapat menggunakan jasa kereta api untuk pendistribusian produknya. Beberapa potensi dari industri di KEK Sei Mangkei yang dapat diangkut dengan kereta api diantaranya crude palm oil (CPO), sawit, dan sebagainya," terangnya. (Reza/Gdn)