Sukses

5 Jawaban Ini Bikin Anda Gagal diterima Kerja

Kalau Anda sudah berulang kali dipanggil untuk wawancara kerja, mungkin Anda akan menerima pertanyaan yang itu-itu lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda sudah mengenakan kemeja dan dasi paling terbaik, tapi semuanya bisa sia-sia kalau Anda belum berlatih jawaban untuk menjawab pertanyaan wawancara kerja.

Mempersiapkan jawaban soal alasan mencari kerja, pengalaman, kelemahan, dan kelebihan diri, bisa memperbesar peluang diterima. Jika tidak berlatih, CV Anda mungkin hanya akan berakhir di tempat sampah.

Kalau Anda sudah berulang kali dipanggil untuk wawancara kerja, mungkin Anda akan menerima pertanyaan yang itu-itu lagi. Belajar dari kesalahan, hindari menjawabnya dengan kalimat berikut seperti dikutip dari CekAja.com:

Kenapa Anda ingin bekerja di sini?
Jawaban salah: “Karena saya butuh pekerjaan atau,” atau “karena ini perusahaan hebat.”

Pastinya Anda mencari pekerjaan karena memang membutuhkan uang. Namun meskipun Anda sangat membutuhkan pekerjaan tersebut, hindari mengucapkan kalimat seperti memohon.

Sebaliknya, sebutkan apa yang membuat Anda tertarik bekerja di sana, seperti reputasinya secara spesifik atau sebutkan produk paling inovatif dari perusahaan tersebut. Ini menunjukkan kalau Anda memang giat mencari tahu tentang perusahaan tersebut sebelumnya.

Hindari menyebutkan alasan personal seperti jarak dari rumah ke kantor dekat atau gajinya besar. Jawaban seperti “Ingin mendapatkan pengalaman baru,” atau “Ingin mendapatkan kesempatan baru,” juga terkesan biasa.

Apa kelemahan terbesar Anda?
Jawaban salah: “Saya tidak punya satu pun,” atau, “Saya seorang perfeksionis, terlalu bertekad kuat, dan sangat pekerja keras.”

Banyak kandidat merasa bingung ketika dihadapkan pada pertanyaan ini. Setiap orang pasti punya kelemahan sehingga konyol rasanya kalau Anda tidak tahu kelemahan sendiri. Masalahnya adalah Anda mau menceritakannya atau tidak. Dan bagaimana supaya kelemahan tersebut disikapi secara bijak di depan pewawancara.

Jadi, sebutkan salah satu kelemahan Anda. Kemudian jelaskan upaya Anda untuk mengatasi kelemahan Anda. Poin paling penting adalah jangan menyebutkan kelemahan yang dapat membuat Anda tidak diterima kerja.

Misalnya jika Anda melamar sebagai costumer service, tentu Anda jangan menyebutkan kalau Anda orang yang mudah tersulut emosi atau tidak sabaran.

2 dari 3 halaman

Alasan Resign

Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan yang lama?
Jawaban salah: “Karena saya membenci bos,” atau “Karena gaji saya kecil.”

Meskipun bos Anda di kantor yang lama seorang tirani, jangan jadikan kepribadian buruknya sebagai jawaban saat wawancara di tempat yang baru. Membicarakan hal buruk meskipun ini fakta bisa membuat citra Anda menjadi negatif.

Daripada fokus pada hal negatif, fokuslah pada bagaimana Anda akan menggunakan kemampuan Anda untuk berkontriobusi di kantor yang baru. Atau bagaimana visi dan misi perusahaan yang Anda lamar sesuai dengan Anda.

Apa mimpi Anda?
Jawaban salah: “Ingin menjadi arsitek, pramugari, atau barista.” (kecuali kalau Anda memang melamar untuk profesi ini.

Menjawabnya dengan mengatakan cita-cita masa kecil Anda bukanlah jawaban bijak. Ketika pewawancara bertanya tentang karier ideal Anda, jangan beri jawaban tentang rencana sukses di bidang yang sama sekali tidak nyambung dengan pekerjaan yang Anda lamar. Pewawancara akan menilai kalau Anda tidak memiliki passion pada jabatan yang Anda lamar

Jawaban terbaik dari pertanyaan ini adalah dengan menggabungkan passion dan minat dalam tujuan karier jangka panjang. Tentu saja yang masih berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar. (Baca juga: Ini Cara Pewawancara Tahu Kalau Kamu Berbohong di Resume Kerja)

3 dari 3 halaman

Apa ada pertanyaan?

Apa ada pertanyaan?
Jawaban salah: “Tidak,” atau “Berapa gaji di sini?” atau “Berapa jatah cuti di kantor ini?”

Biasanya pewawancara akan memberikan kesempatan untuk bertanya di akhir sesi. Menggunakan kesempatan ini untuk bertanya menunjukkan kalau Anda memang benar-benar tertarik terhadap perusahaan.

Anda bisa bertanya tentang budaya kerja atau tanggung jawab dari posisi yang dilamar. (Baca juga: Ingin Berkarier Sebagai Makeup Artist? Ini Tips Agar Kamu Sukses)

Jangan menyinggung soal gaji dan bonus, karena ini menunjukkan kalau Anda lebih tertarik pada uang daripada pekerjaan. Ketika Anda sudah diterima, akan ada sesi di mana Anda bisa negosiasi gaji.

Video Terkini